Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Erdogan, Politik, dan Islam

20 Juli 2020   15:30 Diperbarui: 20 Juli 2020   15:27 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penggemar Erdogan di negeri ini cukup berlimpah. Rujukan rujukan politik sering diacukan kepadanya. Seolah-olah hanya Erdogan yang patut dijadikan percontohan politik Islam berkemajuan. 

Benarkah Erdogan membela Islam atau hanya membela kepentingan politik dirinya belaka? 

Peristiwa terakhir adalah ketika Erdogan menyetujui pengalihan status Hagia Sophia menjadi masjid kembali setelah sebelumnya dijadikan Museum oleh Kemal Ataturk.   Kalau kita baca penjelasan Kompas hari ini, seharusnya penggemar Erdogan mulai sadar bahwa pengalihan status tersebut hanyalah memenuhi kepentingan politik karena partai Erdogan sudah mulai terjangkiti tanda tanda kekalahan. 

Teriakan Erdogan berikutnya adalah pembebasan Masjid Al-Aqsa.  Dan ini sudah pasti sulit karena tidak berada di dalam tampuk kekuasaannya. Cenderung asal bunyi saja. Lagi lagi hanya untuk memenuhi kepentingan politik partai nya belaka. 

Pujian pujian di negeri ini ternyata tidak berhenti pada pujian belaka. Ada tanda tanda yang mulai jelas bila salah satu calon presiden pada pemilu 2024 di negeri ini juga menggunakan sentimen keagamaan untuk kepentingan politik dirinya belaka. 

Mungkin, dia hendak meniru keberhasilan Erdogan yang selama ini menggunakan sentimen keagamaan untuk keberhasilannya meraih dan mempertahankan kekuasaan nya. 

Semoga, umat Islam semakin cerdas dalam melihat prilaku prilaku politik politisi.  Sehingga tidak termakan oleh isu isu murahan. 

Hubungan Erdogan dengan politik dan Islam, ta, hanya sekadar memanfaatkan Islam untuk mendongkrak kepentingan politik nya yang semakin redup. 

Persaingan politik di negeri tempat kelahiran Al Fatih tersebut memang sudah lumayan panas.  Sehingga harus cerdas memilih isu yang dapat menguntungkan kepentingan politik partai nya. 

Semoga olah mengolah seperti itu tak terjadi negeri ini.  Tapi, seperti nya agak susah berharap. Karena orang yang dulu terlihat tidak berdinasti pun sudah tercemari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun