Seorang pemimpin dipercaya karena dalam setiap kata yang diucapkan terkandung kebenaran. Tak akan dia melukai kata kata yang sudah dibikin janji. Sekali melukai janji, maka dia sudah bunuh diri.Â
Kenapa ada kampanyenya sebelum pemilu atau pilkada?Â
Karena dalam kampanye kita akan tahu jalan yang akan ditempuh oleh seorang pemimpin ketika dia duduk di kursi kekuasaan. Â Janji janji itu merupakan sebuah panduan. Sebuah peta jalan, hendak ke mana biduk dilayarkan.Â
Pemimpin yang mengingkari janji kampanye akan diledek ketika dia akan memulai periode kedua nya. Akan berjanji lagi? Dan untuk diingkari lagi?Â
Pemimpin yang ingkar janji tapi kemudian terpilih lagi? Itu sih kebodohan pemilihnya. Â Sudah dilukai sekali, eh, malah minta tambah lagi.Â
Dan hanya pemimpin munafik yang berbuat seperti itu. Karena sebuah hadis nabi sudah menayangkan tiga ciri kemunafikan dan salah satunya adalah para pengingkar janji.Â
Hampir semua pemimpin berjanji ketika berkampanye. Dan hanya beberapa orang, dapat dihitung dengan jari tangan, mereka yang bisa memegang dan mewujudkan janjinya.Â
Kadang mereka beralibi, bahwa mereka tidak mengingkari janji. Kami bukan mengingkari janji, hanya saja, kami belum mampu mewujudkannya. Â Berilah kami kesempatan kedua. Agar semua janji dapat terwujudkan. Jika undang undang membolehkan kesempatan ketiga, maka mereka pun akan merengek rengek minta kesempatan ketiga, keempat, dan seterusnya. Sambil menunjukkan ketakmampuan yang sudah dikamuflase dari pengingkaran.Â
Anies sudah berjanji tak akan melakukan reklamasi. Bahkan sering terdengar kata penolakan terhadap reklamasi.Â
Janji ini merupakan salah satu janji yang kontroversial. Karena janji ini benar-benar menjadi perlawanan terhadap calon gubernur lain, yang kebetulan sebagai petahana. Ahok memang memprogramkan reklamasi dengan menaikan pendapatan dari situ untuk pemda.Â
Bahkan reklamasi ini juga memunculkan korban karena permainan kongkalikong yang dilakukan anggota DPRD tersebut. Sehingga orang semakin percaya bahwa di reklamasi ada yang berjalan di balik gelap malam.Â
Janji Anies ini pula yang langsung menarik suara para nelayan di Jakarta Utara untuk mendukungnya. Â Demikian juga dengan para aktivis lingkungan yang mungkin sudah semakin bosan melakukan perlawanan terhadap upaya reklamasi dengan hasil nol besar.Â
Hari hari ini terdengar bahwa Anies sudah menandatangani perluasan Ancol dan Dufan. Â Perluasan Ancol dan Dufan tak mungkin dilakukan ke daratan. Â Hanya ada satu cara perluasan Ancol dan Dufan yaitu melalui reklamasi laut.Â
Kabarnya Dufan akan bertambah 35 hektare dan Ancol akan bertambah 120 hektare. Â Reklamasi seluas itu pasti akan mengganggu kepentingan nelayan dan kepentingan lingkungan hidup.Â
Sudah mulai muncul riak riak penolakan. Â Dan kemungkinan riak ini akan membesat. Â Dan bukan sebuah kemustahilan, jika hal ini akan menjadi baru sandungan bagi Anies. Bukan hanya ketika akan mengulangi kedudukannya di Balai Kota, tapi juga batu sandungan ketika hendak bergeser ke kursi yang ada di Medan Merdeka Utara.Â
Kita cuma bisa menyaksikan babak lanjutannya. Bagaimana sebuah janji akan menagih dengan gigih.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H