Saya sudah lihat video Bapak marah. Saya, sebagai rakyat menjadi senang. Ternyata Bapak masih membela kami.Â
Saya tunggu, Bapak mengganti menteri yang kerja biasa-biasa saja di kondisi luar biasa kini. Bener, Lho, Pak. Kalau cuma marah tapi tak ada penggantian menteri, berarti Bapak bohong, pura-pura membela kami. Bapak cuma main drama, seolah-olah kita masih bersama.Â
Waktunya sudah tepat untuk menilai kerja mereka, Pak. Kehebatan orang jangan dilihat waktu kondisi biasa, tapi saat kondisi luar biasa. Â Kalau saat berjalan di kondisi luar biasa, dia bisa menghasilkan gebrakan-gebrakan luar biasa, baru dia layak dipertahankan. Karena di kondisi luar biasa saja sudah hebat, pasti akan sangat hebat di kondisi biasa.Â
Pantesan Ardian gak mau ditawari posisi menteri. Kerja menteri era Bapak Jokowi katanya berat. Harus punya otak juga. Harus mampu menahan gempuran yang tak ada duanya.Â
Tapi, kayaknya ada yang jadi menteri tapi gak bisa kerja, bukan cuma kerja biasa-biasa saja. Kinerjanya minus.Â
Tentu menjadi beban berat bagi Anda. Sebaiknya diganti saja.Â
Jangan. Jangan saya. Saya belum siap menjadi menteri Anda. Mentalku masih belum kuat untuk menghadapi gempuran itu. Apalagi kerja saya cuma paling banter biasa-biasa saja.Â
Yah, saya cuma bisanya kritik saja. Kayak anggota DPR. Nah, itu kalau aku bakatnya jadi anggota DPR.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H