Alhamdulillah, aku bisa membeli rumah di perumahan pinggiran Jakarta. Tepatnya, sudah masuk Bekasi. Bukan perumahan baru. Perumahan lama. Ada temen yang pengin bisnis di kampung nya sehingga rumah di Bekasi di jual. Cuma tipe 21, tapi lumayan lah.Â
Dua jagoan kecilku diberi satu kamar. Kebetulan dua duanya laki-laki. Sehingga dijadikan satu kanar, mereka senang. Tempat tidurnya saja yang tingkat.Â
Belum ada yang kenal tetangga. Orang yang pertama aku kenal adalah Hansip Topik. Â Laki-laki tua, sepertinya pensiunan, yang masih lumayan tegap.Â
Dia datang ketika aku pindahan.Â
"Pindahan, Pak? " tanya laki-laki berseragam hansip.Â
"Iya, Pak Hansip. "
"Panggil saja kakek Topik. "
"Iya, kek. "
Akhirnya, sering juga Hansip Topik datang ke rumah. Kadang cuma menanyakan kesehatan kami. Kadang cuma lewat dengan sapaan khasnya. Haiiii...Â
Hansip Topik setiap hari selalu memakai pakaian dinasnya. Â Entah rajin, entah gak punya baju lain.Â
"Tinggal di mana, Kek? "