Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Pacar Sewaan

18 April 2020   12:06 Diperbarui: 18 April 2020   12:13 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apasih yang bisa bikin kamu gemetaran sepanjang malam? 

Kalau gue, masalah pacar . Nyokap gue, terus aja ngeburu buru gue suruh kawin. Terus, kalau gue gak punya pacar, gue disuruh kawin sama guling? 

"Usiamu sudah seharusnya punya anak. Lihat temen temen sekolah kamu, semua sudah kawin. Bahkan si Komar, anaknya sudah perawan, " kata nyokap gue setiap gue pulang kampung. 

Kalau nyokap bilang begitu pas lagi ada kakak atau saudara, pasti mereka juga langsung nimpalin dengan berbagai ocehan gak penting lainnya. 

Sampai akhirnya, gue tahun ini gak pulang kampung. Malaz banget rasanya buat pulang kampung. Kangen banget sih sama nyokap, tapi biarin aja deh. 

"Besok nyokap mau ke situ, " kata adikku. 

"Kamu larang lah, " kataku setengah memaksa. 

"Udah. Tapi, tetap saja. Kamu tahu sendiri kan, gimana sikap nyokap? "

Dan akhirnya, gue nyerah juga. Tapi, bagaimana dengan pacar? Pasti itu yang akan ditanyakan nyokap. 

"Kuper, lu! " kata temenku waktu aku ceritain persoalan ini. 

"Lu punya jalan keluar, kagak? Kalau gak punya, mendingan diem deh! " kataku agak emosi. 

"Sewa aja. "

"Sewa apaan? "

"Sewa pacar, masa sewa sound system. "

"Maksud, lu? " gue penasaran juga. 

"Lu sewa cewek untuk jadi pacar sementara lu. Selama nyokap lu di sini. "

"Ada, emang? "

"Kuper kan? "

Akhirnya, dengan bantuan temen gue yang dodol itu, gue mendapatkan cewek sewaan buat jadi pacar. Selama seminggu. Lumayan juga bayarnya. Orang nya emang cantik. Tak apa lah. 

Dan ketika nyokap belum menanyakan, gue udah bawa tuh cewek pacar gue bertemu ibu.  Dan sesuai prediksi, nyokap menyukai perangai dan kecantikannya. 

"Kapan diajak main ke kampung? " tanya nyokap. 

"Kapan kapan lah. Pasti, " Jawabku mantap. 

Alhamdulillah. Seminggu lancar.  Dan sekarang nyokap udah pulang. 

Gue sendiri lagi. Dan gue tetap terteror pertanyaan nyokap untuk tahun depan.  Mungkinkah tahun depan nyewa pacar lagi? 

Semoga tidak.  Semoga tahun depan udah dapet pacar beneran. Ribet juga ya? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun