Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Tayuh

17 April 2020   11:12 Diperbarui: 17 April 2020   11:25 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Memang Bapak kalian sudah berpesan. Keris ini akan mengikuti orang yang disukainya. Tidak sembarangan. "

"Tahunnya dari mana, Bu? " tanya mbak Dara. 

"Kalian harus melakukan tayuh. "

"Apa tayuh itu, Bu? " tanya Ripin, adikku. 

Ternyata kami berlima harus bergiliran tidur bersama keris itu. Hanya berdua. Jika memimpikan diikuti hewan peliharaan, berarti si pemimpi yang berhak mewarisi keris itu. Berarti ketis itu hendak menfambdi kepadanya. 

Mulai dari mbak Dara, Mbak Tiara, aku, Ripin, dan Seno, kami bergiliran tidur bersama keris.  Keempat saudara ku tak ada yang mimpi apa apa. Hanya aku yang mimpi bertemu anjing. Dan anjing itu selalu mengikutiku ke mana pun aku pergi. 

Semua kakak dan adikku cerita kalau tidurnya lelap. Tak mimpi apa pun. Terpaksa, aku pun berbohong. Aku bilang tak mimpi apa pun. 

Dan, keris itu pun akhirnya tetap berada di rumah ibu. 

Hanya saja, sudah satu bulan ini, saya diteror mimpi yang sama. Seekor anjing mengikuti setiap langkahku. Hingga tidur ku tak lagi maksimal. 

Kerja di kantor juga sering salah. Akhirnya, dua kali ditegur. 

Harus kah, aku bawa keris itu? Kalau ada yang tahu jawaban, kirimkan ke alamat email ku ya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun