Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Tai

17 April 2020   09:01 Diperbarui: 17 April 2020   09:10 1092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lurah Kardi contohnya. Ketika ada tai di halaman rumahnya, langsung saja otaknya bergerak ke muka pesaingnya. 

"Belum kapok juga sudah kalah. Malah bikin gara-gara."

Malam nya, lurah Kardi langsung mengumpulkan aparat desa. Dan aparat desa sudah pasti orang orang baru. Karena aparat desa lama yg tak mendukung waktu pencalonannya, pasti sudah disingkirkan. 

Akhirnya, rapat memutuskan untuk mengadakan hansip yang menjaga rumah Lurah Kardi, sampai peristiwa tai dapat diurai. 

Tapi, apa yang terjadi? 

Di malam kelima diadakan ronda hansip di rumah lurah Kardi, saat semua orang sudah menganggap aman, termasuk lurah Kardi, pada saat itu pula ada lagi tai di halaman rumah Lurah Kardi. 

Geger lagi. 

Rapat dilakukan kembali. Setelah lurah Kardi marah marah sepanjang rapat, diputuskan penambahan personil hansip penjaga. 

Sampai cerpen ini ditulis, belum terdengar ada lanjutan beritanya. Maaf, ya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun