Bantuan Jokowi untuk 3,6 Juta Orang DKI

Perseteruan antara Kelompok Presiden Jokowi dengan kelompok gubernur DKI semakin dirasakan oleh hati yang jernih.  Siapa pun dia. Sehingga mereka mengelus dada melihat akrobatik dari dua kelompok tersebut. 

Untuk apa politik 2024 menggelayuti negara yang sedang dirundung korona? 

Akan lebih baik jika semua bekerja sama.  Akan lebih baik jika politik dibungkus dan dilemparkan ke laut untuk sementara. Kita bahu membahu. Kita satu komando.  Demi terlepas dari korona. 

Dan berita Presiden akan memberikan bantuan kepada 3.6 juta orang Jakarta sungguh menentramkan hati.  Tidak ada kok perseteruan antara keduanya. Kalau Luhut menolak atau tak menyetujui keinginan gubernur DKI untuk menghentikan operasional bus bus antar kota antarprovinsi, hanyalah perbedaan pandangan karena birokrasi belum memiliki panduan seragam dalam menghadapi kebencanaan seperti saat ini. Amerika saja kelabakan kok. 

Jika keinginan gubernur DKI untuk menutup jabodetabek dijawab dengan pembatasan sosial berskala besar atau psbb oleh presiden, itulah kompromi dari berbagai kepentingan yang harus diseimbangkan bukan perseteruan. 

Dua minggu kedepan, bantuan itu akan disalurkan, menurut menteri sosial.  Bantuan ini bertujuan untuk mengurangi keinginan mudik penduduk DKI ke kampung yang disebabkan kegiatan mereka di jakarta tak lagi ekonomis. 

Jika antara Fajrul dengan praktino saja terjadi kesalahpahaman, maka wajar juga jika terjadi kesalahpahaman antara orang di negeri ini.  Yang jelas, tujuan sama juga kok, presiden juga tak menghendaki ada pemudik tahun ini agar korona tak semakin menyebar. 

Bantuan Presiden Jokowi kepada 3.6juta penduduk DKI semoga menjadi langkah bersama dan kebersamaan antara gubernur DKI dengan Presiden. Tak ada persaingan di antara mereka. Keduanya menghendaki negeri ini lebih baik. 

Kita bisa membantu mereka. Kerja mereka sudah maksimal, tinggal kita ikut membantunya agar semakin efektif. Paling tidak, kita bisa membantu mereka dengan tidak saling nyinyir. Mereka berdua aset bangsa kok. 

Mudah mudahan jakarta, jabodetabek, dan Indonesia mampu melewati ujian ini dengan baik.  Yang jelas, perbaikan di koordinasi birokrasi sangat penting.  Ketika ada kebencaan, tak ada lagi kesimpangsiuran tak berguna dan hanya akan membingungkan rakyat negeri ini. Sebuah pengalaman yang tak boleh berlaku begitu saja, tanpa kita mampu mengambil hikmahnya

Semoga para UKM yang terimbas korona bisa terus berdiri. Karena negeri ini meletakkan salah satu masa depan nya di pundak para pejuang hebat di UKM tersebut.