Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Para Penggali Kubur

29 Maret 2020   10:43 Diperbarui: 29 Maret 2020   10:44 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bintang tak terlihat. Mendung terlalu tebal untuk ditembus cahaya nya yang lembut. 

"Besok mungkin akan lebih banyak yang harus kita kubur. "

"Mungkin sudah takdir. "

"Kamu tahu kenapa akhir akhir ini banyak yang mati? "

"Katanya sih lagi pageblug.  Penyakit menular yang cepat menjangkiti siapa pun. "

"Katanya cuma orang kaya. Tadi aja, yang nganter kayak artis semua. "

"Berarti kita aman. "

"Ada berkahnya juga jadi orang miskin. Penyakit ogah. "

Terdengar suara terbahak. Itulah suara kami.  Yang kadang tak tahu lagi harus bagaimana. 

Ada suara terburu buru menghampiri mereka.  Kemudian manggil nama mereka. 

"Ada apa, bos? " tanyaku setelah tahu yang datang kepala kuburan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun