Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perpustakaan Kecil di Ruang Tunggu Kecamatan Pondok Melati, Bekasi

14 Desember 2019   16:03 Diperbarui: 14 Desember 2019   16:05 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini anak saya tepat memasuki usia paling membahagiakan. Ya, dia 17 tahun. Itu berita gembira. Jelas. Sedihnya, berarti bapaknya sudah semakin tua. Dan belum berbuat apa-apa. 

Kami tinggal di Chandra Baru. Kelurahan Jatirahayu. Pondok Melati, Bekasi. Tak jauh dengan gedung kecamatan yang masih satu kompleks. Kecamatan Pondok Melati ada di Chandra lama. 

Setiap hari, ketika pulang selalu melewati jalan depan kecamatan. Tapi, pernah masuk, hanya waktu bikin eKTP. Lebih dari lima tahun yang lalu. 

Hari ini kembali memasuki gedung kecamatan tersebut. Tak jauh beda dengan lima tahun yang lalu. 

Pelayanan tak ribet. Setelah didata, anak saya langsung foto dan beberapa kegiatan lain nya. 

Pada saat anak saya foto itulah, saya menunggu di ruang tunggu. Mungkin karena hari Sabtu, ruang tunggunya kosong. Hanya ada tiga orang yang datang bersamaan dengan kedatangan ku. 

Waktu aku mau buka HP untuk mengisi waktu luang, saya dikejutkan oleh fenomena cukup langka di negeri ini. Di ruang tunggu Kecamatan Pondok Melati, Bekasi, ternyata dilengkapi perpustakaan kecil. Terlihat beberapa buku agak berantakan. Bukti bahwa buku itu memang belum lama ada yang membacanya. 

Baru kali ini ada ruang tunggu di ruang publik yang menyediakan perpustakaan mini. Sehingga bisa membantu orang menambah ilmu saat harus menunggu sesuatu. 

Seandainya lebih banyak lagi, kantor kantor pemerintah, terutama yang menjadi tempat pelayanan publik menyediakan buku buku bermutu di perpustakaan mini di ruang tunggu nya, pasti problem ketertinggalan literasi di negeri ini akan teratasi. 

Ruang tunggu rumah sakit ada perpustakaan. Ruang tunggu samsat ada perpustakaan. Ruang tunggu bayar PBB ada perpustakaan. Ruang tunggu selalu hadir dengan perpustakaan kecilnya. 

Tapi semua itu baru mimpi. Jangan kan ruang tunggu publik, ada perpustakaan kecil nya, sekolah sekolah saja masih dapat dihitung, berapa biji yang memiliki perpustakaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun