Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Jokowi Tanpa Luhut

9 Juni 2019   06:13 Diperbarui: 9 Juni 2019   06:23 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ada yang bilang kalau Luhut terlalu dominan.  Sehingga sering terlihat jika Luhut ada di mana mana, meski itu jauh dari bidang yang ditanggung jawabinya. 

Bahkan kadang kadang orang melihat Luhut yang berjibaku mengamankan Jokowi sendirian.  Betul-betul seperti sangkaan orang, jika Luhut mempunyai kedudukan sebagai perdana menteri di negeri ini. 

Tak ayal lagi jika serangan terhadap Jokowi akan dimulai dari Luhut.  Tanpa mampu menggeser Luhut, maka mustahil menghantam Jokowi. 

Apalagi,  isu terakhir adalah pergerakan para mantan jendral.  Jika yang menghadapi bukan enbahnya jendral,  maka bisa jadi pertahanan akan bobol juga. 

Terlalu banyak jasa Luhut.  Sehingga ada yang menganggap Jokowi tak bisa menghadapi para mantan jendral tanpa Luhut. 

Betulkah demikian? 

Seharusnya tidak.  Seharusnya Jokowi bisa melepaskan diri dari Luhut seperti Jokowi melepaskan diri dari dominasi Megawati.  Mungkin ada yang akan membantah jika hal demikian tak ada di istana.  Akan tetapi, jika kita memperhatikan isu saat kampanye pilpres kemarin, maka terlihat jelas bahwa pihak 02 menggunakan isu Luhut untuk mende legitimasi kemampuan Jokowi dalam hal keberanian bersikap. 

Bagaimana pun politik memang tak mungkin lepas dan membiarkan persepsi salah terus berkembang dan menjadi seolah olah nyata.  Kita harus melawan atau membalikkan persepsi salah ke arah yang benar. 

Untuk membuktikan hal tersebut,  untuk periode kedua Jokowi harus meminimalisir peran Luhut.  Luhut cukup main di belakang layar dalam membantu kesuksesan Jokowi. 

Periode kedua sudah tak ada beban apa pun sehingga Jokowi harus lebih berani bahwa selama ini pun dirinya tak bisa diatur oleh siapa pun.  Jokowi adalah presiden.  Jabatan tertinggi dalam pemerintahan.  Tak ada yang bisa mengatur nya. 

Dan kami para prmilih setia akan semakin bangga memiliki seorang Jokowi.  Orang yang berperan besar dalam pembangunan infrastruktur yang berakibat fatal pada saat mudik lebaran kemarin karena banyak pemudik yang mengeluh karena hanya tahun ini kebiasaan macet mudik lebaran tak ada lagi. 

Semoga Indonesia lebih baik ke depan nya.  Mari kita bantu sesuai porsi masing-masing. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun