Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ngaji Pasaran di Pesantren

9 Mei 2019   17:24 Diperbarui: 9 Mei 2019   17:50 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap bulan Ramadan tiba,  selalu datang santri santri baru.   Mereka memang sengaja datang khusus mengaji di bulan Ramadan.  Sering disebut santri kalong. 

Jika Ramadan tiba,  ngaji rutin memang ditiadakan.   Gantinya,  muncul pengajian pengajian pasaran. 

Setiap Kyai membedah kitab yang berbeda beda.   Kadang dalam waktu yang sama,  ada beberapa kitab di kaji.   Kita sebagai santri,  tinggal memilih mau ikut pengajian apa dengan Kyai siapa. 

Pesantren sendiri terkadang bukan satu lembaga, tapi sebuah kompleks.  Di dalamnya ada beberapa pesantren yang mandiri dalam pengelolaan nya. 

Hanya saja,  pada saat Ramadan dan pengajian pasaran,  santri bebas memilih di pesantren mana dia akan ikut pengajian.   Misalnya,  si Ahmad yang tinggal di Pesantren Futuhiyyah,  boleh mengaji kitab di pesantren Al Mubarok.  Demikian juga sebaliknya,  si Zaki yang tinggal di Pesantren Al Mubarok bisa ikut pengajian di Pesantren Futuhiyyah. 

Jenis kitab yang dikaji juga beraneka.   Ada kitab fiqh,  ada kitab semacam filsafat,  dan lainnya. 

Santri yang ikut bukan hanya santri mukim tapi juga santri dadakan yang datang khusus di bulan Ramadan.   Mereka biasanya juga sudah bekerja sebagai petani atau bahkan ustadz di kampung nya. 

Sehingga,  walaupun sebagian santri mukim sudah pulang,  tetapi trtap ramai karena  datang santri dadakan. Mereka juga rata rata langsung akrab.   Masak untuk berbuka dan sahur dilakukan bersama. 

Pesantren akan benar-benar sepi,  jika pengajian pengajian pasaran Ramadan sudah mulai pada khatam.  Baik santri mukim maupun santri kalong akan pulang ke kampung masing-masing.   Waktunya,  biasanya dia hari menjelang lebaran. 

Jadi,  kangen jadi santri lagi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun