Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Malam yang Paling Mengerikan

7 November 2018   13:23 Diperbarui: 7 November 2018   13:43 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam masih muda.  Jalanan masih diramaikan kaki kaki manusia yang kesepian di rumah. Dan membuangnya di jalanan.

Rina, sebut saja begitu, karena sampai saat ini belum ada yang tahu nama sebenarnya, masih duduk di bangku ruang tamu.  Dia duduk sendiri.

Rambut Rina tergerai.  Menutupi 99 persen wajahnya.  Kalau melihat sekilas, ia lebih tampak seperti hantu hantu dalam film lokal.

Tak ada yang tahu persis, Rina sudah duduk di ruang tamu sudah seberapa lama.  Karena Rina memang tinggal sendirian di rumah itu.

Sendirian?

Sebetulnya tidak juga.  Rina masih punya seorang suami.  Yah, cuman sekarang dia mesti berbagi dengan perempuan lain.  Dari dulu sih sebetulnya.

Bedanya, dulu Rina yang muda, sekarang menjadi yang tua.  Dulu laki laki itu lebih betah tinggal dalam pelukannya, sekarang lebih sering meninggalkan nya sendirian.

Nasib perempuan tanpa anak.

Laki laki itu yang mandul, bukan Rina, bukan istri pertama, atau bukan istri yang sekarang.

Rina, entah kenapa, masih duduk sendiri. Di ruang tamu.  Hingga malam melarut. Dan rumah itu semakin mencekam.

"Tok."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun