Malam masih muda. Â Jalanan masih diramaikan kaki kaki manusia yang kesepian di rumah. Dan membuangnya di jalanan.
Rina, sebut saja begitu, karena sampai saat ini belum ada yang tahu nama sebenarnya, masih duduk di bangku ruang tamu. Â Dia duduk sendiri.
Rambut Rina tergerai. Â Menutupi 99 persen wajahnya. Â Kalau melihat sekilas, ia lebih tampak seperti hantu hantu dalam film lokal.
Tak ada yang tahu persis, Rina sudah duduk di ruang tamu sudah seberapa lama. Â Karena Rina memang tinggal sendirian di rumah itu.
Sendirian?
Sebetulnya tidak juga. Â Rina masih punya seorang suami. Â Yah, cuman sekarang dia mesti berbagi dengan perempuan lain. Â Dari dulu sih sebetulnya.
Bedanya, dulu Rina yang muda, sekarang menjadi yang tua. Â Dulu laki laki itu lebih betah tinggal dalam pelukannya, sekarang lebih sering meninggalkan nya sendirian.
Nasib perempuan tanpa anak.
Laki laki itu yang mandul, bukan Rina, bukan istri pertama, atau bukan istri yang sekarang.
Rina, entah kenapa, masih duduk sendiri. Di ruang tamu. Â Hingga malam melarut. Dan rumah itu semakin mencekam.
"Tok."