Kelihatannya cuma masalah kado, dan semua orang yang nanya masalah berat yang sedang dihadapi Soleh, langsung tertawa ngakak sambil guling guling saat Soleh bilang kalau masalah berat yang dihadapi nya adalah masalah kado.
"Beliin aja kemeja," kata Iksan.
"Warnanya?" tanya Soleh masih gusar.
"Pak Prapto sering pakai warna apa?"
"Biru."
"Ya, sudah, kamu beliin kemeja warna biru."
"Yang harga berapa?" tanya Soleh masih belum lega.
"Kamu punya uang berapa?"
"Masa ukurannya uang gue?"
"Terus?" Iksan balik bertanya dan mulai ikut gusar.
"Yang pantas buat Pak Prapto, kira kira yang harga berapa?"
"Kalau direktur biasanya beli baju paling murah satu juta."
"Satu juta?" Soleh kaget. Â Gajinya satu bulan cuma bisa beli tiga baju dong.
"Terus?"
"Kemahalan."
"Makanya, gue.bilang, sesuaikan dengan isi dompet, lu," Iksan mulai jengkel.
"Tapi nanti yang kebeli cuma kemeja jelek. Â Terus Pak Prapto gak mau make. Â Percuma dong aku beli."
"Terus mau lu apa, Soleh?" Iksan ngeloyor pergi meninggalkan Soleh dengan hati yang dongkol.
Soleh pun masih kebingungan. Â Sampai hari ini, jam ini, detik ini juga, Soleh belum tahu akan memberikan kado apa untuk Pak Soleh. Â Padahal, Soleh pengin dianggap memberi perhatian pada atasannya itu.
Ada yang bisa ngasih saran?
Kalau ada, langsung wa ke hp nya Soleh ya. Â Kasihan, keburu Soleh bunuh diri cuma gara gara kado. Eit, jangan bilang ini persoalan sederhana. Â Ini persoalan sangat serius bagi seorang Soleh yang cuma seorang cleaning service.Â
Ya ....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H