Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kopi Pagi

17 Oktober 2018   09:30 Diperbarui: 17 Oktober 2018   21:45 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bujubuneng.  Kampret langsung menyemburkan kopi yang hendak diminumnya.

"Asih, kok pahit banget kopinya!" Teriak Kampret pada istrinya.

"Gula abis!" Balas Asih tak kalah kencangnya.

Udah dua hari Kampret gak narik angkot. Badannya agak nggreges. Masa iya cari duit juga padahal sakit.

Tapi akibatnya begini. Gula gak kebeli. Kopi gak ada manis manisnya.

"Pakai susu, ngapa?" Kata Kampret.

"Sini, bang!"teriak Asih.

Kampret masuk. Asih, bininya udah buka kutang. Anak anak juga udah berangkat sekolah.

"Ah, cuman ini yang bisa dinikmati," gumam Kampret yang tak mungkin menyia-nyiakan kesempatan langka ini.

Kampret tahu. Anaknya sudah 3. Hidup makin berat aja. Tapi, orang miskin kaya dirinya emang gak punya banyak pilihan hiburan. Berat diongkos.

Hiburan paling murah ya begini ini. Terus ntar mbrojol lagi. Terus tambah beban lagi.

"Abang kerjanya yang rajin," pinta Asih.

Kampret cuma bisa nyahut, he-eh, he-eh, dan he eh.

Abis gituan Kampret langsung sembuh. Kampret langsung ngacir narik angkot. Buat nafkahin anak bini.

Masa cuma bisa bikin tapi gak bisa nafkahin. Kalau pada nasibnya kayak dirinya, Kampret gak mau.  Kampret mau anak-anaknya berhasil. 

Kopi gak pait lagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun