"Abang kerjanya yang rajin," pinta Asih.
Kampret cuma bisa nyahut, he-eh, he-eh, dan he eh.
Abis gituan Kampret langsung sembuh. Kampret langsung ngacir narik angkot. Buat nafkahin anak bini.
Masa cuma bisa bikin tapi gak bisa nafkahin. Kalau pada nasibnya kayak dirinya, Kampret gak mau. Â Kampret mau anak-anaknya berhasil.Â
Kopi gak pait lagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H