Apa pun boleh naik harganya, asal bukan beras. Kalau beras naik dan tidak ditangani dengan benar, dampaknya akan sangat dasyat. Â Bisa-bisa terjadi revolusi. Â Karena beras memang sebuah kehidupan. Â Untuk rakyat negeri ini.
Minggu-minggu ini santer berita tentang kenaikan harga beras. Â Dan, pemerintah pun segera mengambil jalan paling gampang, karena tak perlu mikir: Impor beras!
Persoalan beras memang menjadi persoalan dua sisi. Â Persoalan konsumen beras yang jumlahnya sama dngan jumlah penduduk negeri ini. Â Kalau harga beras naik, mereka akan terkena dampaknya. Â Mereka akan teriak agar harga beras diturunkan. Â Dan di televisi pun kemudian muncul, rakyat kecil yang tak lagi mampu membeli beras kemudian mengganti makanannya dengan tiwul atau aking.
Di sisi lain, beras juga merujuk pada para petani. Â Merujuk pada mereka yang menanam peluh di sawah dengan harapan yang terus ditunggu. Â Petani tak lagi menarik minat pemuda, karena memang petani tak pernah hidup bahagia. Â Biaya tanam dengan uang hasil panen tak pernah mengalami keseimbangan. Â Selalu rugi.
Bukan, sebetulnya petani tak pernah rugi. Â Yang betul, petani selalu dirugikan. Â Petani beras tak pernah punya kekuatan untuk menghadapi para tengkulak, apalagi mafia beras di tingkat nasional. Â Dan akhirnya, tak ada pemuda yang berhasrat menjadi petani.
Tarik-menarik antara konsumen dan produsen beras inilah yang seharusnya disikapi dengan baik oleh pemerintah. Â Karena, tanpa petani, beras tak akan tersaji. Â Di sisi lain, konsumen yang juga semua rakyat negeri ini harus bisa makan nasi.
Beras itu kehidupan.
Jadi, jangan permainkan beras hnya untuk kepentingan sesaat. Â Impor beras selalu saja bisa dibaca jika dibalik itu ada gerak-gerak selingkuh. Â Tak ada lagi selingkuh, seharusnya. Â Tapi, setan memang selalu hadir di mana pun untuk menggoda manusia. Â
Mari kita menjadi lebih arif dalam melihat buliran-buliran beras. Â Karena di situ ada kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H