Diah jadi tersenyum sendiri. Â Diah jadi ingat laki-laki yang membuatnya ketakutan setengah hidup itu. Â Waktu pertama kali datang ke rumah Rara. Â Diah kira laki-laki itu gila. Â Ternyata dia laki-laki baik.Â
"Kalau ketemu Oom Gondo jangan takut ya, Bu?" kata Rara seakan tahu apa yang sedang dipikirkan Diah.
"Sekarang sudah tidak takut lagi," jawab Diah.
"Oom Gondo itu dulunya tidak begitu, Bu. Â Entah kena sakit apa, sekarang jadi seperti orang tidak normal. Â Kalau sama Rara, Oom Gondo itu baik sekali," jelas Rara.
"Oom Gondo itu adik ayahmu, Ra?"
"Bukan. Â Adik bunda Rara."
Ada mendung yang seakan-akan mendadak datang dan menghadang keceriaan Rara. Â Mungkin Rara ingat bundanya.Â
"Bawa buku buat besok?" Diah mencoba mengalihkan pembicaraan. Â Diah tak ingin melihat mendung seujung kuku pun menghinggapi wajah Rara.
"Sudah, Bu. Â Rara sudah mengantisipasinya. Â Tadinya pengin sekalian bawa baju juga, tapi kelihatannnya kayak mau mengungsi," jawab Rara bercanda.
"Boleh aku pijiti ibu?" tanya Rara.
"Gak usah, Ra?"