"Sudah minum obat?"
"Sudah anakku sayang."
"Boleh Rara ikut makan? Â Rara juga laper, Bu," kata Rara sambil langsung mengambil nasi di depan Diah. Â Diah senang melihat kelakuan manja Rara. Â Diah juga yakin kalau Rara menyukai dirinya.
"Kapan mau menginap?" tanya Diah.
"Sekarang. Â Rara udah bilang sama ayah, kok."
"Boleh?"
"He-eh," jawab Rara sambil menganggukkan kepala. "Ayah malah pengin ketemu ibu. Â Tapi nanti kalau ibu sudah smbuh saja. Â Ayah Rara ganteng lho, Bu," cerocos Rara.
Dug! Â Ada yang menghantam hati Diah. Â Jangan-jangan Rara terlalu berharap padanya. Â Jangan-jangan Rara akan menjodohkan Diah dengan ayahnya. Â Bagaimana kalau betul seperti itu?
Diah mencoba untuk membuang jauh-jauh prasangka itu. Â Diah ingin menikmati keakrabannya dengan Rara tanpa harus dibebani kemungkinan-kemungkinan yang juga belum mungkin.
"Sudah bawa pakaian?"
"Tadi sudah minta tolong Oom Gondo untuk mengantarkannya."