Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

3 Hati dalam Gelas (5)

17 Maret 2016   12:22 Diperbarui: 17 Maret 2016   12:45 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[***

Dulu.  Sudah lama sekali.  Mungkin Diah masih sebesar Rara.  Masih SMP.  Saat ibunya bercerita.  Di ruang makan menjelang tengah malam.

"Nduk, ibu mau bicara sama kamu," kata ibunya Diah.

"Tentang apa, Bu?" Diah kaget.  Tidak biasanya, ibunya bersikap seperti itu.  Afra, adiknya sudah tidur.  Sepertinya, ibu memang menunggu Afra lelap dan baru bicara berdua dengan Diah.

"Tentang kakakmu."

Mata Diah langsung terbelalak.  Setahu dirinya, anak ibu hanya dua, Diah sendiri dan adik satu-satunya, Afra.  Tapi kenapa ibunya barusan menyebut tentang seorang kakak?  Diah punya kakak?  Siapa? Di mana?

"Apa, Bu?" Diah mencoba memperjelas apa yang baru saja didengarnya.

"Begini, Nduk.  Kamu memang punya kakak."

"Di mana, Bu?" tanya Diah penuh semangat.  Semangat para pejuang 45 pun kalah.

"Ibu juga tidak tahu dia sekarang ada di mana."

"Siapa namanya, Bu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun