Bukan pekerjaan mudah untuk mengarahkan pemain-pemain yang masih kanak-kanak. Tapi Fairuz mempunyai tips yang mungkin juga dapat dipakai oleh siapa saja yang akan membuat film untuk lomba FFPI Kompas TV tahun depan. Kata Fairuz, anak-anak itu mudah kok, kalau kita percaya, mereka juga akan percaya. Kerja dengan hati, mungkin maksudnya. Kalau hati sudah berpaut, lalu apa lagi yang mampu memisahkannya? Jangankan lautan atau gunung dan ngarai!
Kompas TV yang merupakan televisi nasional berjaringan dengan wilayah siar meliputi 118 kota dan kabupaten memang layak diacungi jempol. Melalui momen yang dibangunnya ini, filmaker-filmaker muda akan tumbuh berkembang biak meramaikan khazah perfilman nasional yang kabar-kabarnya memang sedang bangkit. FFPI Kompas TV akan menjadi ajang adu bakat para sineas muda Indonesia menghadai persaingan dengan film-film impor yang menjenuhkan.
Kabar lain yang menggembirakan adalah hadirnya sineas-sineas muda daerah. Di ajang ini, 80 persen finalis berasal dari luar Jakarta. bahkan hadir dari kota kecil di pegunungan Jawa Tengah seperti Purbalingga. Ternyata Purbalingga bukan hanya terkenal dengan bulu matanya yang lentik tapi juga ide-ide kreatifnya melalui film-film pendek yang lahir dari anak-anak muda di sana.
"Bubar, Jalan!" memang layak diganjar hadiah pertama dalam ajang FFPI kali ini. Dan selamat untuk semua yang terlibat dalam proses pembuatannya. Saya yakin kreativitas itu akan terus tumbuh dan berkembang.
Wasssalam.......................
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI