Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kebanggaanku "Surya The School Gangs"

1 Februari 2016   16:15 Diperbarui: 1 Februari 2016   19:00 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

[caption caption="Gambar diambil dari Admin Kompasiana]

Jumlah ini menunjukkan pada antusiasme yang tinggi dari para pecinta film pendek. Dan dari 200 film pendek yang masuk sejak pendaftaran festival dibuka pada 1 Oktober 2015 hingga berakhir 18 Desember 2015, dipilih 10 film terbaik untuk diputar dan ditonton bareng Kompasianer di Galery Indonesia Kaya, Grand Indonesia, pada Jumat, 22 Januari 2015.

Dari 5 Film terbaik untuk kategori pelajar, pemenangnya adalah SMK Muhamadiyah 1 Temanggung, Jawa Tengah, dengan judul film "Surya The School Gang" sebagai pemuncak alias juara pertama.  Disusul film bertitel "Coblosan" sebagai juara kedua.  Film "Coblosan" dibuat oleh siswa SMK Kurasari Purbalingga, Jawa Tengah.  Dan film bertitel "Samin" yang diproduksi Sanggar Seni Sekar Tanjung berhasil meraih juara bontot.

Untuk kategori umum/mahasiswa, film bertitel "Bubar, Jalan!" menduduki rengking pertama (Insya Allah akan saya bahas pada tulisan berikutnya).  Film ini diproduksi oleh Rumahku Films dari Kabupaten Garut.  "Ojo Sok-Sokan" hanya mampu menduduki peringkat dua. Dan di paling ujung ada film bertitel "Opor Operan".

Ada fenomena cukup menarik dalam peristiwa pengumaman pemenang FFPI di Galery Indonesia Kaya kemarin.  Hanya satu film unggulan yang lahir dari ibu kota.  Dan itu pun hanya masuk 5 film terbaik.  Selebihnya, film-film jagoan FFPI diraih oleh orang-orang daerah.  Mungkinkah film Indonesia memang sedang tumbuh dari pinggiran?  Semoga saja demikian. Karena Jakarta mungkin terlalu rapuh oleh bombardir film-film impor.

Kembali ke film yang sudah menjadi jawara di FFPI kedua yaitu film "SCG".  Dari banyak hal, film ini memang memiliki keunggulan dibanding film lainnya.  Dari segi cerita maupun pengambilan gambar.  Sehingga, sangat layak kalau film ini menjadi jawara.

Nilai-nilai kehidupan diunggah dengan cara yang sangat mengesankan.  Tidak menggurui.  Dan dunia yang paling dekat dengan dunia pelajar adalah dunia genk.  Ada yang meresahkan.  Dan banyak yang merupakan kegiatan negatif.  Melalui film SCG ini, diharapkan akan ada pembelajaran dari generasi muda untuk lebih berpikir kreatif.  Juga mampu mencintai bela diri sebagai upaya untuk menegakkan keadilan.

Kalau gitu, kenapa gak nonton filmnya aja https://www.youtube.com/watch?v=cI34Zg3ArjE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun