Mungkin Anda juga akan kaget seperti aku. Â Karena orang yang duduk di sisi bosku adalah orang yang selama ini berkeliling di perumahanku menjajakan jamu. Â Tak salah. Â Dia itu Yu Karni.
"Bu Syafei," sapa Yu Karni saat bersalaman denganku.
Aku tersipu.
Lalu aku mendengar cerita tentang istri bosku dari teman kantor yang sudah lebih dulu bekerja di situ.
"Dia itu perempuan ulet.  Tak mau tinggal diam menikmati uang suaminya.  Dia mendirikan perusahaan jamu.  Meski pegawainya banyak, ia masih mau menjajakan jamunya keliling tempat tinggalnya.  Dia ingin menunjukkan, kalau perempuan itu kuat dan hebat bukan karena orang lain.  Perempuan akan  hebat jika bisa berdiri di atas kaki sendiri."
"Kalau kamu datang ke rumahnya, kamu pasti akan lebih bangga lagi dengan istri bos. Â Karena dia telah betul-betul memberdayakan banyak ibu-ibu dengan jamu buatannya."
Masih banyak lagi cerita temanku itu tentang Yu Karni. Â Dan kepalaku semakin pusing karena merasa diriku terlalu kerdil dibanding Yu Karni yang selama ini aku anggap orang tak berharga hanya karena dia seorang penjual jamu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI