Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Drama Artikel Utama

Laki-laki dan Gerobaknya

30 Maret 2015   17:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:47 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14277213461619108703

[caption id="attachment_406579" align="aligncenter" width="450" caption="Ilustrasi - laki-laki gerobak (Kompas.com)"][/caption]

Panggung kosong. Perlahan-lahan terdengar lagu perjuangan. Lalu muncul laki-laki yang berpakaian compang-camping. Dia mendorong gerobak yang bertuliskan "Merdeka atau Mati".

Setelah berputar-putar mengelilingi panggung, dia berteriak,"Rongsokan! Rongsokan!"

Laki-laki itu kemudian berhenti di tengah panggung. Lampu menyorot ke wajahnya. Laki-laki itu merasa silau dengan sinar lampu tersebut.

Terdengar bentakan, "Siapa kamu?!"

Laki-laki compang-camping yang mendorong gerobaknya itu tak menjawab. Dia malah kebingungan sambil terus berusaha mencari asal suara yang membentaknya.

Terdengar lagi bentakan, "Siapa kamu?!"

Dengan suara pelan, laki-laki itu hanya tersenyum. Lalu berubah menjadi tertawa. Kemudian terbahak. Terguling-guling karena menahan geli.

Terdengar lagi bentakan, "Siapa kamu?!"

Laki-laki yang tadi tertawa terpingkal berdiri. Memberi hormat sambil berputar karena tak tahu dari arah mana suara itu.

Lalu teriaknya, "Aku yang telah memperjuangkan negeri ini dan sekarang aku dijajah entah oleh siapa!" Lalu terisak dan roboh.

Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun