Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Pengulangan yang Memprihatinkan

13 September 2012   04:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:32 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Betul-betul Indonesia banget.  Itulah dari PON ke PON.  Selalu berantakan.  Dan selalu berulang.  PON lalu begini.  PON sekarang begini.  PON akan datang juga pasti begini.

Tak pernah belajar.

Penyelenggaraan PON bukan sebagai cermin harapan negeri.  PON justru sebagai arena cari rezeki.  Maka dana PON pun berantakan ke mana-mana.  Sementara olahraga terlupa.

Tak pernah mau mengerti.

Budaya.  Itulah yang harus diperbaiki.  Pendidikan budaya harus digalakkan kembali.  Nilai-nilai luruh harus diungkap sebagai wajah negeri.

Pasti bisa asal mau.

Tapi politik selalu jadi panglima.  Dan lebih parah lagi selalu menghitung laba.  Dari yang menteri sampai yang tukang jual karcis.

Segalanya untuk diri sendiri.

PON Riau adalah kita.  Wajah retak yang tak pernah kita cermini.  Sehingga kita selalu tak mengerti.  Serhingga selalu kita pungkiri.  Tapi juga kita lakukan setiap hari.  Setiap kali.

Sedih hati ini.

Berita olahraganya tersingkir.  Prestasinya tak menggaung.  Karena kalah lari.  Kalah lari dari korupsi yang menggerogoti.  Dari jauh-jauh hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun