Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bancakan Uang Proyek

1 Desember 2011   04:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:58 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bagaimana cara menjadi pemimpin apa pun di negeri ini kalau kita miskin?  Kalau kita miskin, memang kita tak mungkin menjadi seorang pemimpin di negeri ini.  Karena semua kursi ada harganya.  Dan hanya yang bisa membeli harga kursi itulah yang dapat menduduki kursi kepemimpinan di negeri ini.  Rugi dong?  Kan pemimpin di negeri ini gajinya tak seberapa!  Ah, Anda sedang berpikir pakai logika.  Sedang negeri ini sudah lama kehilangan yang namanya logika.  Kan nanti bisa balik modal melalui megakorupsi.  Sialan, emang!!!

Maka, jangan berharap ada pemimpin baik di negeri ini.  Kenapa?  Karena dari jenjang paling bawah ia harus menebar gizi agar bisa naik kelas.  Dari mana gizi diperoleh kalau bukan dari sabetan yang dibawa setan?  Mustahil, kan?

Kembali lagi ke persoalan awal, bagaimana orang miskin bisa menjadi pemimpin di negeri ini?  Lagi-lagi, jawabannya ya... korupsi.  Bancakan uang proyek.

Sehingga tak aneh kalau ada beribu-ribu gedung SD ambruk.  Lha wong semennya dimakan sama pejabat dan kontraktornya.  Gimana jalan gak cepat ngelupas walau hujan baru dua kali?  Lha wong aspalnya ditelan mentah-mentah.  Gimana jembatan tak ambruk? Lha wong besinya sudah dikurangi.

Jembatan ambruk adalah sebuah fenomena gunung es korupsi yang menggurita di negeri ini.  Jembatan ambruk terkadang menjadi senyum bagi para petualang proyek yang gemar sikat sana-sikat sini.  Jembatan ambruk adalah proyek baru yang prospektif.

Siapa para petualang itu?  Ada di mana-mana.  Di legislatif, eksekutif, Yudikatif, dan di mana saja!  Parah?  Emang parah.  bahkan sangat parah.

Lihat saja hasil pemilihan pimpinan KPK nanti.  Siapa yang akan berani bunuh diri memilih orang yang berani?  Tak mungkin.  Para anggota DPR juga manusia biasa.  Yang punya rasa takut juga.  Takut masuk penjara.  Walau giliran hanya menunggu waktu saja.

Jembatan ambruk adalah wajah Indonesia.  Wajah kita-kita.  Masihkah kita mau bercermin?  Semoga kita bisa tahu kalau kita memang buruk rupa.  Harus dibenahi bukan pura-pura dibenahi atau pura-pura dengan topeng.  Harus!  Kita memang herus bisa memperbaiki segala bopeng di negeri tercinta ini.  Kalau kita tak ingin ada revolusi!!!!!

Siapkah Jendral?!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun