Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Nature

Dua Jembatan Menuju Masa Depan Citarum

26 April 2011   02:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:23 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Maka kesadaran yang sudah tumbuh harus diikuti oleh jembatan kedua, penegakan hukum tadi.  Tanpa penegakan hukum kesadaran masyarakat akan mentok, bahkan masyarakat akan menjadi apatis.  Lihat saja apa yang dilakukan penegak hukum setelah melihat liputan Kompas tentang pencemaran yang jelas-jelas di depan mata itu.  kalau tak ada tindakan hukum, makan jangan berharap ada setitik masa depan untuk Citarum.

Mulai sekarang, ya, mulai sekarang, janganlah berpikir instan untuk mngembalikan Citarum pada keasriannya.  Mulailah berpikir jangka panjang dan mendasar.  Membangun fisik Citarum dengan biaya milyaran tak akan ada gunanya.  Karena sebentar saja, bangunan itu akan dilupakannya.  Tak dirawat.  Karena bangsa ini benar-benar bangsa yang lupa pada kemerawatan milik sendiri.  Baru ribut setelah tetangga mengambilnya.

Kesadaranlah yang harus dibangun untuk menuju masa depan Citarum yang lebih baik.  Kesadaran masyarakat adalah fondasi bagi masa depan Citarum.  Bahkan menjadi jembatan u ntuk menuju Citarum lebih baik.

Kesadaran masyarakat ini bisa dengan banyak hal dibangun.  dari pendidikan di sekolah hingga buku-buku di perpustakaan-perpustakan balai desa.

Jika kesadaran ini diakhiri dengan penegakan hukum yang tegas, maka sudah jelas-jelas masa depan Citarum akan semakin baik dan baik lagi.  Bagaimna para penegak hukum?  Mungkinkah kalian dapat menegakkan hukum tanpa godaan uang?  Kalau masih tergoda dengan uang maka saatnya Indonesia untuk bersedih karena sedang merobohkan bangunannya.  Indonesia pasti akan terpuruk.  Maka, bangkitlah wahai para penegak hukum.  Citarum menunggumu.

Semoga bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun