Maka kesadaran yang sudah tumbuh harus diikuti oleh jembatan kedua, penegakan hukum tadi. Tanpa penegakan hukum kesadaran masyarakat akan mentok, bahkan masyarakat akan menjadi apatis. Lihat saja apa yang dilakukan penegak hukum setelah melihat liputan Kompas tentang pencemaran yang jelas-jelas di depan mata itu. kalau tak ada tindakan hukum, makan jangan berharap ada setitik masa depan untuk Citarum.
Mulai sekarang, ya, mulai sekarang, janganlah berpikir instan untuk mngembalikan Citarum pada keasriannya. Mulailah berpikir jangka panjang dan mendasar. Membangun fisik Citarum dengan biaya milyaran tak akan ada gunanya. Karena sebentar saja, bangunan itu akan dilupakannya. Tak dirawat. Karena bangsa ini benar-benar bangsa yang lupa pada kemerawatan milik sendiri. Baru ribut setelah tetangga mengambilnya.
Kesadaranlah yang harus dibangun untuk menuju masa depan Citarum yang lebih baik. Kesadaran masyarakat adalah fondasi bagi masa depan Citarum. Bahkan menjadi jembatan u ntuk menuju Citarum lebih baik.
Kesadaran masyarakat ini bisa dengan banyak hal dibangun. dari pendidikan di sekolah hingga buku-buku di perpustakaan-perpustakan balai desa.
Jika kesadaran ini diakhiri dengan penegakan hukum yang tegas, maka sudah jelas-jelas masa depan Citarum akan semakin baik dan baik lagi. Bagaimna para penegak hukum? Mungkinkah kalian dapat menegakkan hukum tanpa godaan uang? Kalau masih tergoda dengan uang maka saatnya Indonesia untuk bersedih karena sedang merobohkan bangunannya. Indonesia pasti akan terpuruk. Maka, bangkitlah wahai para penegak hukum. Citarum menunggumu.
Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H