Malam itu masih sepi. Â Karena gerimis baru reda. Â Dan mungkin orang-orang baru pulang kerja. Â Wilayah pinggiran kota, jadi banyakan ditinggali pekerja yang gajinya tak sebarapa. Â Pulang sudah lelah karena harus naik turun kendaraan entah berapa kali. Â Sampai akhirnya bisa berjumpa anak istri.
"Aku tahu semua!" teriak laki-laki itu.
Laki-laki botak keluar rumah. Â Dia yang pertama memergoki lagi-laki yang entah berasal dari mana dan terus berteriak kalau dirinya tahu semua.
"Aku tahu semua!" teriak laki-laki di depan pos ronda kepada laki-laki botak yang memergokinya.
Laki-laki botak hanya tersenyum. Â Sambil melempar tuduhan, "Paling orang gila yang kemarin numpang tidur di pos ronda".
Laki-laki botak hendak memutar tubuh untuk kembali menikmati sepinya dalam rumah. Â Saat mendadak laki-laki yang tadi berteraik lari dan menghadangnya.
"Ada apa?" tanya laki-laki botak agak marah.
"Aku tahu semuanya," kata laki-laki tak dikenal yang sejak sore duduk di pos ronda dan kemudian mulai berteriak akan pengetahuannya.
"Apa yang kamu tahu?" laki-laki botak mengendurkan kemarahannya sambil membuka rasa penasaran yang menjangkiti hatinya.
"Kuburan orang-orang hilang yang selama ini dicari-cari," tambah laki-laki itu.
"Terus apa hubungannya denganku?" tanya laki-laki botak.