Kalau Anda memilih untuk mundur dari proses rekapitulasi, silakan! Itu hak Anda. Tapi kalau Anda teriak-teriak bahwa negara akan gagal segala, sesungguhnya Anda sudah melewati batas. Kalau Anda ingin membawa masalah kecurangan yang Anda dakwakan, silakan! Itu juga hak Anda. Tapi, kalau Anda teriak-teriak di jalanan atau di You tube segala bahwa negara ini akan segera hancur, saya Anda sudah tak bisa berpikir jernih lagi.
Banyak yang mengagumi Anda, walaupun tidak termasuk saya, sehingga Anda pun harus bertindak sebagai orang yang memang layak di banggakan di negeri ini. Kalau lembaga resmi Anda caci, lalu mau diajak kemana arah negeri ini?
Anda sering berbicara tentang tantangan besar negeri ini, seharusnya Anda membantu siapa pun yang memimpin negeri ini agar mampu melewati tantangan besar yang Anda katakan. Jangan Anda menurunkan diri hanya sebagai politikus kacangan yang hanya berfokus pada kekuasaan di tangan.
Anda sering bicara tentang siap kalah, maka saat inilah Anda harus buktikan bahwa kata-kata Anda bukan omong kosong. Jangan sampai malah percaya pada lembaga hitung cepat abal-abal bahkan sujud syukur berdasarkan hitung cepat yang sekarang memang sudah terbukti salah (seakan mempermainkan Tuhan).
Seorang negarawan tak harus jadi presiden, Tuan Prabowo. Siapa pun dan di mana pun tempat kita, akan bisa menjadi negerawan dengan sikapnya. Banyak dari kami, rakyat negeri ini, sudah bosan dengan prilaku politikus dan merindukan negarawan. Turuti sikap kenegarawanan yang ada di dada Anda, jangan ikuti para sengkuni di sekitar Anda.
Negeri ini membutuhkan seorang Prabowo yang negarawan. Sudahlah, Prabowo! Ikuti langkah yang Ada dan jangan terlalu bising!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H