Bangkit Academy untuk IT Indonesia yang Lebih Maju

Bagi yang belum tahu, Bangkit adalah program yang dibuat oleh Google untuk mempersiapkan siswa dengan keterampilan dan sertifikasi teknologi yang dibutuhkan. Kurikulum Bangkit menawarkan tiga jalur pembelajaran interdisipliner --- Machine Learning Path, Mobile Development Path, dan Cloud Computing Path Pada akhir program ini, semua siswa akan dibekali dengan keahlian teknologi dan soft skill yang mereka butuhkan untuk bertransformasi dari dunia akademis ke dunia kerja dan sukses di perusahaan terkemuka.

Bangkit Academy sendiri merupakan salah satu program Studi Independen Bersertifikat yang bekerjasama dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Program Bangkit Academy juga bekerjasama dengan Google, GoTo, dan Traveloka. Kurikulum Bangkit dirancang oleh Google untuk mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan dan sertifikasi teknologi.

Semangat angkatan Bangkit tahun ini terdiri dari 3.100 mahasiswa dari 284 universitas dan 31 provinsi di seluruh Indonesia! Dengan semua lapisan masyarakat yang berbeda ini, masing-masing dari datang ke Bangkit dengan impian dan harapan mereka masing-masing.  Dengan 3 pilihan jalur multidisiplin yang mereka pilih masing -masing. Dengan rincian sebagai berikut, 1.225 Machine Learning Path, 900 Mobile Development Path, dan 975 Cloud Computing Path. Bukan kah ini akan memberikan masa depan yang cerah bagi mereka dan perkembangan teknologi di Indonesia?

Mochamad Suhri Ainur Rifky merupakan salah satu mahasiswa dari prodi Sistem Informasi UPN Veteran Jawa yang berhasil lolos menjadi peserta Bangkit Academy 2022 dengan Jalur Cloud Computing Learning Path. Menurut Suhri, mengambil bagian pada Bangkit Academy 2022 adalah hal yang sangat berharga. Selain bisa mengikuti kegiatan Bangkit yang dilaksanakan di luar kampus, kegiatan tersebut juga bisa dikonversi sabanyak 20 SKS.

Bangkit memberikan fasilitas pembelajaran berupa; modul pembelajaran sesuai jalur yang diambil oleh masing-masing peserta, pelatihan softskill career preparation, pembelajaran bahasa inggris, serta sertifikasi berstandart internasional apa bila peserta lulus sampai dengan akhir akhir program. Bangkit juga memberikan tugas akhir atau capstone project sebagai syarat lulus bagi peserta.

Suhri juga merupakan salah satu peserta yang berhasil menjadi Top 53 Best Capstone Team Semifinalists. Menurutnya, adanya capstone project mampu memberikan gambaran tentang apa saja yang akan dilakukan ketika memasuki dunia kerja. Suhri juga menambahkan, selama mengikuti program ini, ia menjadi lebih produktif dan semangat untuk mendorong drinya menjadi lebih baik.