Cikarang Barat, 29 Agustus 2024 -- Suasana hangat dan penuh antusiasme menyelimuti Desa Cikedokan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Desa yang terletak di bagian selatan Kecamatan Cikarang Barat ini menjadi sorotan ketika Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bekasi secara resmi mencanangkan Desa Cinta Statistik, atau lebih dikenal sebagai Desa Cantik. Program ini menjadi langkah awal dalam menciptakan desa yang tidak hanya mandiri, tetapi juga berbasis data berkualitas untuk pembangunan yang lebih terarah dan berkelanjutan.
Kepala Desa Cikedokan, Haji Gorin Santoso, dalam sambutannya yang penuh rasa syukur, menyampaikan kebanggaannya atas terpilihnya desa mereka sebagai lokus program Desa Cantik. "Walaupun Desa Cikedokan adalah desa terjauh di Kecamatan Cikarang Barat, kami tetap semangat untuk terus maju. Sudah sepuluh tahun kami menjadi Desa Mandiri, dan kini dengan adanya program Desa Cantik, kami berharap bisa membawa perubahan yang lebih baik lagi," ujar Haji Gorin dengan semangat.
Dalam pidatonya, Haji Gorin juga menyentuh hal yang mungkin sering terabaikan oleh banyak orang, yaitu pentingnya statistik dalam pembangunan desa. "Saya akui, kami di desa mungkin belum terlalu paham tentang statistik. Namun, dengan adanya program ini, kami berharap BPS dapat membimbing kami untuk lebih memahami bagaimana data statistik dapat menjadi kompas dalam pembangunan, sehingga kami tidak kehilangan arah," lanjutnya. Pernyataan ini mencerminkan harapan besar desa terhadap program yang digagas oleh BPS.
Sambutan berikutnya datang dari Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statiatik (Diskominfosantik) Kabupaten Bekasi, Drs. Yan Yan Akhmad Kurnia. Beliau menjelaskan bahwa statistik tidak perlu dianggap sebagai sesuatu yang rumit. "Statistik sebenarnya sederhana, yaitu sekumpulan angka yang diolah menjadi informasi yang dapat mencerminkan suatu kondisi yang sedang diteliti," jelasnya dengan gamblang.
Drs. Yan Yan juga mengutip pernyataan Presiden yang menyebutkan bahwa data kini lebih berharga daripada minyak dan emas. "Data is the new oil, sumber daya baru yang sangat penting di era digital ini. Melalui Desa Cantik, kami berharap desa-desa dapat mengelola data dengan baik, sehingga menjadi dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan," ungkapnya. Dengan kata lain, Desa Cantik adalah upaya untuk menjadikan setiap desa di Kabupaten Bekasi mampu bersaing di era teknologi dan informasi, di mana data menjadi aset yang paling berharga.
Tak kalah penting, perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bekasi menambahkan bahwa desa memiliki potensi besar sebagai sumber data yang akurat dan bisa diandalkan. "Desa bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga sumber data yang dapat memberikan gambaran nyata tentang kondisi masyarakat. Program Desa Cantik ini diharapkan menjadi contoh dan inspirasi bagi desa-desa lain di masa depan," ujarnya singkat namun padat.
Sementara itu, perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi menyoroti tantangan besar dalam pengelolaan data. "Saat ini, kita menghadapi paradoks di mana data ada di mana-mana, tetapi sering kali tidak dapat diakses atau tidak digunakan dengan benar. Program Desa Cantik ini sangat penting karena data yang baik akan menghasilkan perencanaan pembangunan yang baik pula," jelasnya.
Pada puncak acara, Kepala BPS Kabupaten Bekasi, Krido Saptono, S.Si, M.Si, memberikan paparan komprehensif tentang esensi dan tujuan program Desa Cantik. Menurut Krido, program ini bukan sekadar proyek singkat, tetapi bagian dari pembinaan statistik yang berkelanjutan. "Desa Cantik bertujuan untuk meningkatkan literasi statistik dan peran aktif masyarakat desa dalam kegiatan statistik. Kami ingin memastikan bahwa data yang dikelola di desa tidak hanya akurat, tetapi juga relevan dan bermanfaat bagi pembangunan desa," tegas Krido.