Pada kesempatan itu, Krido juga menjelaskan bahwa Desa Cantik menargetkan desa-desa yang memiliki fasilitas dasar seperti komputer dan internet yang memadai, serta aparat desa yang mampu mengoperasikan teknologi informasi. Dengan terpenuhinya syarat-syarat ini, diharapkan desa dapat mengelola data dengan lebih efisien dan efektif.
Program Desa Cantik ini juga memprioritaskan pembentukan agen statistik di tingkat desa, yang berfungsi sebagai pilar utama dalam pengumpulan dan pengelolaan data. Agen-agen ini akan dilatih untuk memastikan data yang dihasilkan sesuai dengan standar Satu Data Indonesia, dan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan pembangunan.
Desa Cikedokan menjadi pionir dalam pelaksanaan program ini di Kabupaten Bekasi. Dengan harapan besar, program Desa Cantik ini tidak hanya meningkatkan kualitas data di tingkat desa, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi pembangunan yang lebih baik dan tepat sasaran.
Pencanangan Desa Cantik di Desa Cikedokan ini menjadi langkah awal menuju masa depan yang lebih cerah, di mana setiap keputusan pembangunan didasarkan pada data yang valid dan terpercaya. Dengan dukungan penuh dari BPS Kabupaten Bekasi, Diskominfosantik, DPMD, dan Bappeda, diharapkan Desa Cikedokan dapat menjadi role model bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan data untuk kesejahteraan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H