Mohon tunggu...
Mochamad Marcell
Mochamad Marcell Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPI

Mahasiswa UPI angkatan 2018

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN Tematik UPI 2021 dalam Upaya Meningkatkan Literasi Digital di Indonesia

13 Oktober 2021   09:56 Diperbarui: 15 September 2022   01:52 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi yang semakin pesat menyebabkan media digital menjadi alat yang mudah diakses oleh siapa saja dalam lapisan masyarakat, dari anak-anak hingga orang dewasa. Dilansir dari rilis Kemkominfo hasil survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia populasi pengguna internet digital di Indonesia semenjak pandemi naik signifikan berjumlah 73,7 persen atau sekitar 196,7 juta pengguna. 

Kemudahan dalam mengakses media digital memudahkan kita mendapatkan banyak informasi baik dari media sosial ataupun portal daring lainnya, ditambah lagi kondisi dan situasi di tengah pandemi membuat kita untuk saling menjaga jarak dan membuat kenormalan baru (New Normal) yang sangat mengandalkan teknologi komunikasi dan informasi yang tidak memiliki batasan ruang dan waktu.

Kemudahan mengakses dan mendapatkan informasi secara digital tersebut perlu dibarengi dengan kemampuan literasi digital yang baik. Berita bohong dan misinformasi akan mudah tersebar jika tidak dibarengi dengan kemampuan panggunanya dalam literasi digital yang baik, dampak negatif lainnya dapat bermunculan akibat dari berita bohong dan misinformasi yang banyak beredar. 

Oleh karena itu, penting untuk memberi edukasi mengenai Literasi Digital dan Verifikasi Informasi agar kita pengguna media digital dapat pintar dan patuh pada hukum dalam penggunaannya, pintar dalam memilah-pilih informasi, dan bijak dalam menyebarkan atau membuat informasi di media digital.

Ditambah lagi dengan temuan-temuan survei dan penelitian yang dibandingkan dengan negara-negara lain, literasi di Indonesia selalu menurun setiap waktunya. Misalnya, pada 2014 UNESCO menemukan bahwa anak-anak Indonesia kurang berminat dalam hal membaca, dalam penelitiannya, rata-rata anak Indonesia hanya membaca 27 halaman dalam setahun. 

Selain itu, menurut penelitian dari World's Most Literate Nations yang terbit pada 2016, Literasi Indonesia berada di peringkat ke-60, posisi kedua terbawah dari 61 negara yang diteliti. 

Kemudian pada akhir 2019, laporan PISA (Programme for International Student Assessment) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa skor membaca orang Indonesia ada di peringkat 72 dari 77 negara. Semakin terburuknya permasalahan ini, jelas ini adalah hal yang perlu diperhatikan oleh kita bersama, terutama guru dan orang tua, karena masa depan bangsa kita berada di tangan anak-anak kita.

Dengan demikian, mahasiswa UPI dengan melalui KKN Tematik UPI yang bertemakan Literasi ini ingin ikut serta mengupayakan dalam memperbaiki melemahnya literasi di Indonesia. Terlebih dalam hal literasi digital, mengingat teknologi digital yang lebih sering kita gunakan ini sangat pen sehingga sangat diperlukan pemahaman literasi kepada masyarakat khususnya anak-anak muda.

Mahasiswa UPI yang melakukan KKN Tematik UPI mengupayakannya dengan mengadakan webinar Literasi Digital dan Verifikasi Informasi yang bertemakan "Kontrol Informasi Publik Terhadap Fake News dan Hate Speech" dengan harapan pemahaman dan keahlian dasar yang akan disampaikan dalam webinar ini dapat membawa perubahan untuk mengatasi kurangnya kemampuan literasi digital di negara kita.

Dalam kegiatan ini dihadiri oleh siswa, guru, dan orang tua siswa dari sekolah Homeschooling HSPG Bandung diberikan pemahaman mengenai dasar dari literasi, pemahaman mengenai dunia digital termasuk dengan ruang lingkup digital, termasuk dalam beretika di dunia digital. 

Dunia digital yang sangat erat berkaitan dengan kemudahan dalam membuat informasi, mendapatkan informasi, dan menyebarkan informasi, membuat webinar ini juga menyinggung mengenai kiat-kiat dalam memfilter dan memverifikasi informasi yang ada dalam dunia digital.

Bukan hanya penyampaian materi, sebagai penutup pada akhir kegiatan ini partisipan webinar juga diharuskan untuk mengerjakan studi kasus agar nantinya mereka bisa untuk memfilter informasi,  menghindari serta mengurangi penyebaran kabar bohong yang didapatkan dalam dunia digital. Semoga dengan adanya kegiatan ini siswa-siswa yang menjadi masa depan bangsa kita dapat ikut andil dalam memperbaiki keterburukan literasi di Indonesia terkhusus pada literasi digital.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun