Mohon tunggu...
mochamadkevinalisra
mochamadkevinalisra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi FIKOM Universitas Pamulang

Gemar dengan Teknologi dan Sosial.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kesehatan Mental di Era Media Sosial

11 Januari 2025   13:28 Diperbarui: 11 Januari 2025   13:28 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Oleh: Mochamad Kevin Al Isra 

Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi FIKOM Universitas Pamulang

Di zaman digital ini, media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita sehari-hari. Dengan akses instan ke kehidupan orang lain dan arus informasi yang terus-menerus, media sosial memiliki dampak besar pada kesehatan mental kita. Di satu sisi, media sosial dapat menghubungkan kita dengan teman dan keluarga serta menyediakan hiburan dan informasi. Di sisi lain, media sosial juga dapat memicu perasaan insecure, overthinking, dan anxiety.

Mengatasi Insecure di Media Sosial

Rasa insecure atau rasa tidak percaya diri seringkali diperparah oleh media sosial. Melihat postingan teman atau orang lain yang tampak sempurna dapat membuat kita merasa tidak cukup baik. Untuk mengatasi ini:

1. Ingat bahwa media sosial adalah highlight reel: Sadarilah bahwa banyak orang hanya menampilkan momen-momen terbaik mereka di media sosial.

2. Batasi waktu di media sosial: Kurangi waktu yang dihabiskan untuk scrolling dan lebih fokus pada aktivitas yang membangun kepercayaan diri.

3. Ikuti akun yang positif: Pilih untuk mengikuti akun-akun yang memberikan dampak positif dan inspiratif.

Mengatasi Overthinking

Overthinking atau memikirkan sesuatu secara berlebihan dapat dipicu oleh berbagai hal di media sosial, seperti komentar negatif atau informasi yang membanjiri. Beberapa cara untuk mengatasi overthinking termasuk:

1. Latihan mindfulness: Praktik mindfulness dapat membantu kita tetap berada di saat ini dan mengurangi kebiasaan overthinking.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun