Mohon tunggu...
mochamadkevinalisra
mochamadkevinalisra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi FIKOM Universitas Pamulang

Gemar dengan Teknologi dan Sosial.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menghadapi Krisis Lingkungan: Perlunya Pendidikan Lingkungan di Sekolah

31 Desember 2024   10:00 Diperbarui: 6 Januari 2025   18:04 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Muhammad Kevin Al Isra 

Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi FIKOM Universitas Pamulang 

Krisis lingkungan yang melanda Indonesia saat ini merupakan peringatan serius bagi kita semua. Deforestasi, polusi udara, dan perubahan iklim telah menjadi ancaman nyata bagi keberlangsungan hidup kita. Oleh karena itu, pendidikan lingkungan harus menjadi prioritas dalam sistem pendidikan kita.

Pentingnya Pendidikan Lingkungan

Pendidikan lingkungan memiliki peran yang sangat strategis dalam menciptakan masyarakat yang peduli dan bertanggung jawab terhadap kelestarian bumi. Mengajarkan siswa mengenai dampak jangka panjang dari kerusakan lingkungan, seperti hilangnya keanekaragaman hayati dan dampak perubahan iklim, akan membentuk karakter generasi muda yang lebih sadar akan tindakan mereka terhadap alam. Tidak hanya itu, pendidikan lingkungan dapat mengintegrasikan pemahaman tentang hubungan manusia dengan alam, memperkenalkan konsep keberlanjutan, serta pentingnya sumber daya alam yang harus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.

Kondisi Lingkungan di Indonesia

Indonesia sebagai negara tropis memiliki kekayaan alam yang luar biasa, namun tantangan besar dalam pengelolaannya. Deforestasi yang masif, terutama di pulau-pulau besar seperti Kalimantan dan Sumatera, menyebabkan berkurangnya habitat bagi banyak spesies endemik yang hampir punah. Ditambah dengan tingginya tingkat polusi udara di beberapa kota besar, serta bencana alam yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim, Indonesia harus mempercepat upaya pelestarian alam. Krisis lingkungan ini juga memberikan dampak langsung terhadap sektor ekonomi, terutama yang bergantung pada sumber daya alam seperti pertanian, perikanan, dan pariwisata.

Peran Sekolah dalam Pendidikan Lingkungan

Sekolah harus menjadi agen perubahan dalam menciptakan kesadaran dan perilaku peduli lingkungan. Selain kurikulum yang harus mengintegrasikan materi tentang lingkungan, sekolah juga perlu menciptakan lingkungan yang ramah terhadap pendidikan lingkungan. Misalnya, dengan mempraktikkan prinsip-prinsip ramah lingkungan seperti penggunaan energi terbarukan, pengelolaan sampah yang baik, atau memanfaatkan kebun sekolah untuk pembelajaran tentang keberagaman hayati. Program ekowisata atau kegiatan lingkungan di luar ruang juga bisa menjadi alternatif untuk mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga alam.

Mengurangi Deforestasi

Selain mengedukasi siswa tentang pentingnya hutan bagi ekosistem, sekolah juga bisa menggandeng berbagai pihak untuk melakukan kegiatan nyata, seperti menanam pohon bersama. Siswa bisa dilibatkan dalam kampanye reboisasi atau proyek restorasi lingkungan yang ada di sekitar sekolah mereka. Ini bisa menjadi bagian dari pembelajaran berbasis proyek yang memberikan dampak langsung pada lingkungan sekitar dan meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap alam.

Mengembangkan Perilaku Ramah Lingkungan

Pendidikan lingkungan di sekolah tidak hanya tentang teori, tetapi juga tindakan praktis. Misalnya, mengajarkan siswa cara mengurangi sampah plastik dengan membawa botol minum dan tempat makan sendiri, mengadakan lomba daur ulang sampah, atau memperkenalkan konsep zero waste. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari, sekolah dapat mengadopsi sistem penghematan energi, seperti menggunakan lampu hemat energi atau memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber penerangan, serta mengajarkan siswa cara meminimalisasi penggunaan energi.

Meningkatkan Kesadaran Masyarakat

Sekolah dapat menjadi penggerak utama dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. Dengan melibatkan siswa dalam kegiatan sosial seperti kampanye lingkungan, pembuatan poster edukatif, atau program kesadaran lingkungan di luar sekolah, maka pesan tentang pentingnya menjaga bumi bisa tersebar luas. Dengan cara ini, pendidikan lingkungan tidak hanya terbatas pada siswa, tetapi juga dapat menginspirasi keluarga mereka dan masyarakat di sekitar sekolah untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Kesimpulan

Pendidikan lingkungan di sekolah lebih dari sekadar memberi pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan perilaku yang dapat mendorong perubahan positif. Menghadapi krisis lingkungan yang semakin kompleks, sudah saatnya pendidikan lingkungan menjadi bagian integral dalam kurikulum di setiap jenjang pendidikan. Dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, sekolah, hingga masyarakat, sangat dibutuhkan untuk menjadikan pendidikan lingkungan sebagai prioritas utama dalam pembangunan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun