Mohon tunggu...
Mochamad Febrianto
Mochamad Febrianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mochamad Febrianto seorang mahasiswa di Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Terkait Antar Manajer dan Pekerja

3 Januari 2022   17:00 Diperbarui: 4 Januari 2022   20:18 1323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencari pekerjaan di era globalisasi adalah suatu persoalan yang cukup sulit. Terlebih lagi pada masa pandemi seperti saat ini. Masalah perekonomian yang semakin meningkat, ditambah dengan tuntutan lingkungan untuk segera memiliki penghasilan. 

Menyebabkan banyak orang berlomba-lomba dalam mengirimkan informasi data diri mereka kepada perusahaan-perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan. Akan tetapi SDM atau yang lebih akrab kita sebut para pekerja, masih sering dipandang sebelah mata oleh perusahaan tempatnya bekerja.

Belakangan ini juga mulai bermunculan kembali kasus dimana para pekerja diberi upah tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan. Seperti mendapat gaji tidak tepat waktu, bahkan ada perusahaan yang meminta pekerjanya untuk melakukan pengunduran diri, atau dapat dikatakan juga tidak memanusiakan para pekerjanya. Akan tetapi, bagaimana jika justru pekerja yang mogok kerja?

Secara psikologis, emosi manajer sangat berpengaruh terhadap situasi-situasi tertentu. Pada saat karyawan mengajukan keberatan, justru itu akan berdampak negatif terhadap karyawan tersebut. Seperti diberi pilihan untuk tetap bertahan atau pergi. Kalau bertahan tidak dibayar sesuai pekerjaan, akan tetapi kalau memilih keluar akan susah mecari pekerjaan pengganti. Maka dari itu, tak jarang SDM atau pekerja di Indonesia dikatakan pekerja murah.

Akan lebih baik jika manajer memperlakukan pekerja dengan baik, seperti menciptakan lingkungan kerja yang sehat, memberi upah sesuai usaha, dsb. Dikarenakan hal tersebut akan mempengaruhi kinerja para pekerja. Jika pekerja nyaman mengerjakan pekerjaannya, itu akan membawa dampak baik pada perusahaan. Begitu pula sebaliknya, jika pekerja merasa keberatan ataupun tidak nyaman, akan berdampak buruk terhadap perusahaan. Karena pada dasarnya, perusahaan dapat berjalan dikarenakan adanya kinerja dari SDM.

Penulis:

Aldo Hardiyanto

Anggi Puspita Putri

Gabriel Suryadi

Mochamad Febrianto

Putri Seruni Wuningsih

Rizqy Styoprakoso

Zhafirah Yasmin Fadhilah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun