Mohon tunggu...
Mochamad Anas
Mochamad Anas Mohon Tunggu... Freelancer - Creator

Pejalan Perjalanan Diperjalankan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Santai Saja, Hati Patah Itu Tidak Selamanya

30 Agustus 2023   13:52 Diperbarui: 30 Agustus 2023   13:56 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hati yang patah itu tidak selamanya. Hati yang patah adalah cara Tuhan menyelamatkanmu dari orang yang salah.

Santai Saja, Hati Patah Itu Tidak Selamanya

Ada satu hal di dunia,
yang setiap manusia pasti pernah mengalaminya.
Karena kalau tidak mengalaminya,
pasti bukan manusia.
Itu adalah hati yang patah.

Santai saja,
hati patah itu tidak selamanya.
Hati yang patah,
bukanlah akhir dari segalanya.
Ia hanyalah sebuah pengalaman yang membuat semakin bijaksana.

Walau langkah terbata karena hati yang patah,
tetap masih bisa melangkah.
Walau hati sudah berserakan,
tetap masih bisa menguatkan.
Dan walau luka masih basah,
tetap juga masih punya asa.

Memang tidak semua berjalan sesuai rencana,
tapi tetap santai saja.
Ketika satu pintu tak bisa dibuka,
pasti ada pintu lain yang bisa terbuka.
Dan boleh saja terluka karena hati yang patah.
Tapi jangan pernah menjadikan luka,
sebagai alasan untuk berhenti melangkah.

Santai saja, hati yang patah adalah bagian dari sebuah kisah.
Dan yang namanya sebuah kisah,
pasti ada luka dan asa.
Setiap luka akan menguatkan rasa,
Dan setiap asa akan menguatkan langkah.

Santai saja,
hati yang patah itu tidak selamanya.
Akan ada masanya, setiap luka dari hati yang patah,
mengubah hari yang pelah menjadi sempurna.
Hingga pada akhirnya,
dari hati yang patah,
melengkapi kehidupan yang sebenarnya.

Terima kasih buat kamu sudah meluangkan waktumu yang berharga untuk membaca sedikit banyak dari tulisan saya. Tulisan ini juga ada versi audionya di kanal youtube jagadmanas, atau tonton video di bawah ini :


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun