Mohon tunggu...
Mochamad Anas
Mochamad Anas Mohon Tunggu... Freelancer - Creator

Pejalan Perjalanan Diperjalankan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidup Memang Segila Ini

30 Juni 2023   15:51 Diperbarui: 30 Juni 2023   16:01 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku ingin berkata, dewasa adalah fase kehidupan yang dilalui semua insan. Dan pasti banyak kesah dan keluh yang sering kita rasakan. Gpp, itu wajar. Hidup memang segila ini, gpp dunianya gila, asal kitanya tidak. 

Hidup Memang Segila Ini

Dewasa memang fase yang harus dijalani,
yang semua orang juga harus hadapi.

Capek? Tentunya,
karena dunia memang tempat berjuang,
bukan istirahat.

Sedih? Pastinya,
dan itu wajar.

Kecewa? Apalagi.

Yang namanya hidup
sudah pasti banyak kerikilnya.
Seperti halnya laut,
hidup juga ada pasang surut.
Tapi setidaknya harus ada tujuan,
saat ada tujuan setiap fase dalam hidup
akan layak untuk untuk dijalani.

Aku ingat pernah mendengar
kata-kata yang begitu menarik,

boleh jadi,
sesuatu itu tidak datang padamu
karena Allah yang melindungimu

Jadi aku hanya bisa menerima,
dan mencoba menjalani dengan terus berfikir positif.
Dan selain itu,
ada satu hal lagi
yang membuatku masih kuat berdiri di sini,
itu karenamu.

Aku bahkan ingat satu pesanmu,

apapun pilihan di hidupmu,
tanggung jawablah dengan pilihanmu.

Hidup memang segila ini,
kalau tidak mau gila ya gak usah hidup
kalau kata orang.
Ada kalanya keadaan memang seharusnya
boleh tidak baik-baik saja,
karna seharusnya memang tidak baik-baik saja.

Begitu pula denganku,
denganmu atau dengannya.

Tapi ingatlah satu hal,
dunia ini memang gila,
tapi tidak harus menjadi gila
untuk hidup dalam kegilaannya.

Terima kasih buat kamu sudah meluangkan waktumu yang berharga untuk membaca sedikit banyak dari tulisan saya. Tulisan ini juga ada versi audionya di kanal youtube jagadmanas, atau tonton video di bawah ini :


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun