Mochamad Luthfi - Aktivitas Shandy PRD sebagai DJ terpaksa terhenti akibat pandemi. Namun, dia tak membiarkan kondisi itu mengalahkan dirinya dan tetap berjuang.
EDM bukan hanya sekadar hobi bagi Shandy Pradana, melainkan juga sebagai penyemangat untuk tidak pernah menyerah dan selalu memberikan ide-ide kreatif.
Dari situ pula, Shandy PRD, yang semula harus menghentikan hobi dan profesinya sebagai DJ sementara waktu, kemudian membuat keputusan berani dengan membangun bisnis Iconic Entertainment.
Shandy PRD dan Budiyanto, pendiri JVS Group, bersama-sama membangun bisnis Iconic Entertainment. Keduanya sudah menjalani hubungan bisnis dan pertemanan sejak tahun 2015.
"Menurut keterangan yang diterima, Shandy mengatakan bahwa orang tuanya sejak dulu mengajarinya bahwa jika ia mencintai suatu bidang, maka ia harus membuktikannya dengan gigih dan konsisten. Ini untuk membuktikan bahwa cintanya itu bukan hanya perasaan sesaat."
Shandy PRD memulai kariernya sebagai influencer dalam dunia Vapor (rokok elektrik) sebelum menjadi DJ. Ia berhasil memenangkan beberapa kompetisi cloud chashing dan memperoleh julukan Shandy Paus.
Terciptanya Iconic Entertainment memberikan motivasi dan kebanggaan bagi Shandy PRD. Berdirinya bisnis ini membuat Shandy tak mudah mengalah dan ia meyakini bahwa Jakarta, meski sangat padat, masih memiliki ruang yang luas bagi para individu kreatif.
Baca: Liquid Whale Dream & Bagaimana Semua Bermula
"Menjalankan bisnis pasti akan mengalami fase naik-turun. Meskipun situasi itu berat dan bahkan menakutkan, saya memandangnya dengan hati yang senang. Kita harus berusaha untuk bahagia. Terkadang, memperjuangkan untuk merasa bahagia bahkan harus dilakukan sebelum berusaha di bidang bisnis atau pekerjaan," ujar Shandy.
Paham Fashion, Seharusnya Jago Berbisnis
Shandy Pradana, yang merupakan seorang DJ dan pengusaha, menyatakan bahwa fashion sangat penting baginya dalam setiap penampilannya. Sebagai figur publik, dia merasa bahwa dia harus memahami aspek berbusana dan penampilan. Shandy PRD mengatakan bahwa orang yang paham fashion seharusnya juga pandai dalam berbisnis. Ini disampaikannya saat acara pembukaan JVS Fatmawati di Jakarta baru-baru ini.
Shandy PRD, yang merupakan DJ dan pengusaha, mengaku memiliki kepedulian terhadap fashion dalam setiap penampilannya. Meskipun belum memiliki bisnis fashion, dia sudah lama mempelajari hal tersebut sejak SMA hingga kini aktif di dunia hiburan. Pria berusia 27 tahun ini memiliki pandangan bahwa pemahaman terkait fashion dapat sebanding dengan pemahaman dalam membangun bisnis.
"Belajar adalah hal yang penting dalam bisnis. Ini meliputi eksplorasi, menambah pengetahuan baru, memperluas jejaring, dan juga terbuka untuk orang baru. Ternyata hal yang sama juga berlaku dalam fashion," ujar pendiri ICONIC Entertainment, Shandy PRD. Menurutnya, gaya seseorang bisa tercermin dari betapa bahagianya dalam mengikuti budaya busana.
"Menurut Shandy PRD, fashion dapat memunculkan rasa percaya diri dan menciptakan kenyamanan. Ia meyakini bahwa konsep fashion yang tepat tidak harus barang mahal, yang terpenting adalah bisa memberikan kebahagiaan bagi mereka yang mengenakannya."
Shandy PRD, yang juga dikenal sebagai DJ Shandy Paus, menganggap fashion sangat penting. Ia meyakini bahwa penampilan yang baik dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kenyamanan. Menurutnya, konsep fashion yang tepat tidak selalu berhubungan dengan barang mahal, yang penting bisa memberikan kebahagiaan bagi yang mengenakannya.
Baca: Shandy Pradana: Sosok di Balik Liquid Whale Dream
Shandy PRD juga memandang bahwa gaya seseorang bisa menunjukkan pola pikir, kedewasaan, dan kematangan. Ia berharap pemahamannya terkait fashion dapat diterapkan di bisnis-bisnis yang dijalani. Shandy PRD mengagumi produk-produk karya Virgil Abloh, desainer untuk Louis Vuitton yang juga merupakan DJ dan pengusaha dari Amerika Serikat.
