Hukum UPN Veteran Jakarta melakukan analisis dan wawancara secara langsung dengan Mas Damar selaku pemilik usaha dari Andalasia Creative yang bertempat di jalan Swakarya No.15, RT.2/RW.9, Pd. Labu, Kec. Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12450. Andalasia Creative sendiri merupakan salah satu UMKM yang berkecimpung di bidang Content Production, Talent Management, Commercial Photo/Videografi, Live Streaming hingga Event Organizer.
Pada hari Selasa, 28 November 2023 Raisyha Talitha, Hani Rosdiana, Haikal, Tambok Julius dan Raymond Erlangga Siringoringo yang merupakan Mahasiswa/i FakultasTujuan dari diadakannya analisis dan wawancara tersebut adalah untuk mengetahui serta menganalisis permasalahan hukum apa saja yang dialami oleh Andalasia Creative selaku UMKM. Andalasia Creative sendiri merupakan salah satu UMKM karena telah memenuhi kriteria UMKM di Indonesia dimana hal tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah No.7 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam pasal 35-36 PP UMKM, Pengelompokkan UMKM tersebut antara lain:
- Usaha mikro memiliki hasil penjualan tahunan maksimal sampai dengan 2 miliar
- Usaha kecil memiliki hasil penjualan tahunan 2 hingga 15 miliar
- Usaha menengah memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari 15 miliar hingga 50 miliar
Dari hasil wawancara kami mewawancarai Mas Damar sebagai salah satu pendiri dari Andalasia Creative dan menanyakan perihal pendapatan perbulan dan Mas Damar sendiri memberikan keterangan terkait pendapatan perbulan yang  didapatkan Andalasia Creativs yang mana mencapai angka rata-rata  Rp.500.000.0000,-/bulan. Dari pendapatan tersebut Andalasia Creative dapat diklasifikasikan sebagai UMKM yakni usaha Kecil. Andalasia Creative sendiri telah memulai karirnya secara formil di tahun 2019 dengan total 3 orang pendiri dengan bernaung di PT. Negeri Impian Creative.
Umumnya covid-19 menjadi tantangan terberat bagi para UMKM di Indonesia, namun hal ini tidak dialami oleh Andalasia Creative dimana pada saat itu justru diuntungkan karena pada saat itu Andalasia Creative trend Streaming yang ada di Indonesia sehingga Andalasia Creative meraup keuntungan dari covid-19. Untuk persaingan dari bisnis ini sendiri dapat dibilang ketat, karena untuk membentuk sebuah bisnis kreatif umumnya tidak terpaut oleh umur sehingga siapapun dapat memulai bisnis ini dari kalangan manapun yang menyebabkan persiangan antar yang cukup kuat.Â
Dalam menghadapi tantangan tersebut, Andalasia Creative mengambil langkah untuk memperbanyak networking atau relasi, dan menjaga kualitas baik dari design yang dibuat ataupun orang-orang yang terlibat didalam Andalasia Creative. Membentuk SDM (Sumber Daya Manusia) didalam bisnis ini bukanlah sesuatu yang mudah, dimana dalam Andalasia Creative yang menjadi main power yakni SDM (Sumber Daya Manusia) sehingga dalam perjalanannya dibutuhkan ketegasan untuk menjadikan SDM (Sumber Daya Manusia) yang berada didalam usaha ini menjadi lebih baik lagi.
Tantangan lainnya yang dialami oleh Andalasia Creative ialah belum terlaksanakanya melakukan pendaftaran HAKI yakni pendaftaran merek dagang dari Andalasia Creative sendiri. Hal ini disebabkan karena belum terdapat tim yang mengurus mengenai pendaftaran HAKI sendiri, sehingga dalam menjalankan usahanya, Mas Damar mengakui bahwa terdapat kegelisahan apabila terdapat merek dagangnya disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Berangkat dari tantangan yang dialamin mas Damar dan tim, kami memberikan solusi untuk membantu mendaftarkan berbagai desain yang telah diciptakan oleh Andalasia Creative kepada HAKI dan mendaftarkan merek dagang Andalasia Creative agar tidak terdapat merek dan desain yang sama dalam menjalankan bisnis UMKM ini di Indonesia.
Hak Merek adalah perlindungan bagi pemilik merek yang terdaftar di Ditjen Kekayaan Intelektual (DJKI). Dengan memiliki salah satu bentuk perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) itu, pemiliknya bisa memakai merek dagang/bisnis secara eksklusif. Sebab, merek merupakan identitas usaha yang menjadi pembeda antara barang yang diproduksi oleh satu pihak dengan pihak lainnya. Merek tersebut dapat berupa tampilan grafis bisa dalam bentuk gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna dalam bentuk dua dimensi atau tiga dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari dua atau lebih unsur tersebut.
Merek terdaftar mendapatkan perlindungan hukum untuk jangka waktu 10 tahun sejak tanggal penerimaan permohonan pendaftaran Merek yang bersangkutan dan jangka waktu perlindungan itu dapat diperpanjang.
Merek Yang Tidak Dapat Didaftarkan
1. Bertentangan dengan ideologi negara, peraturan perundang-undangan, moralitas, agama, kesusilaan, atau ketertiban umum;
2. Sama dengan, berkaitan dengan, atau hanya menyebut barang dan/atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya;