Mari maknai transisi kepemimpinan ini sebagai harapan baru, karena kepada harapanlah kita semua berpijak untuk menjadi bagian dari Negara Indonesia yang baik, Negara yang berpegang teguh pada kebenaran, Negara yang mengayomi masyarakatnya, Negara yang mampu melaksanakan hak dan kewajibannya, Negara yang mampu bersikap adil kepada setiap warga negaranya tanpa terkecuali.
Tak ada gading yang tak retak, tulisan ini dimuat sebagai bahan refleksi penulis dalam melihat dinamika kehidupan dan berbangsa dari sudut pandang penulis, dalam rangka HUT ke-79 RI tahun ini, masih ada rentang waktu 21 tahun lagi untuk menuju tahun 2045 atau peringatan 100 tahun indonesia dengan semangat menuju dan mewujudkan Indonesia emas. mengutip penggalan lirik dalam lagu kebangsaan Indonesia raya di stanza ketiga yang bertuliskan "Indonesia tanah berseri, tanah yang aku sayangi, Marilah kita berjanji Indonesia abadi." semoga muatan lirik dalam lagu tersebut terpancar dan menjadi spirit untuk kita terus melanjutkan setiap perjalanan menuju Indonesia Emas di 100 tahun nanti, jangan sampai hanya menjadi angan-angan atau khayalan saja.
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA, Sumpah bakti dan janjiku untukmu. Merdeka!
Salam Hangat, dan Jabat Erat.
Muhamad Nabil,
Founder Gerak MelangkaH
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H