Ada yang lapar
Lalu tak lama kemudia terkapar
Seiring tatapan tajam yang sangat sangar
Bersembunyi dari ramainya hingar bingar
Perlahan terdengar sayup yang kian gempar
Menyerahkan diri daripada nantinya terlontar
Ada yang berusaha lari
Lalu perlahan seiring berjalannya waktu bersembunyi
Entah emang Strategi atau memang tak punya nyali
Tapi kekuatan dalam diri yang menjadi bukti dan ciri
Hempasan batu kerikil mengguncang muka bumi
Saat siasatnya tak mampu mengelabui
Ada yang merasa sedih
Lalu mulutnya menyemburkan buih
Semua anggota tubuhnya terasa perih
Tenyata usut punya usut caranya salah untuk mencapai sugih
Siasat pandai retorika menjadi luka merih
Saat orang-orang rakus tindih-menindih
 Pada akhirnya ada juga yang dibuat bingung
Karena dipaksa untuk luntang-lantung tak berujung
Ada juga yang mencari jawaban sampai ke puncak gunung
Karena yang diatas tetap saling singgung
Tak banyak juga yang hanya bertepuk dan tertawa
Karena rencananya berjalan mulus dan sempurna.
Lalu ada pertanyaan yang selalu terpatri dalam pikirannya, MAU SAMPAI KAPAN?
Semoga segera ada jawabannya untuk senandika.
Muhamad Nabil Mahasiswa Administrasi Bisnis Telkom University 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H