Mohon tunggu...
Aly Taufiq
Aly Taufiq Mohon Tunggu... Guru - Pemuda biasa yang selalu bahagia

Pemuda biasa yang selalu bahagia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tangisan Pendosa dan Tasbihnya Orang Sombong

31 Mei 2020   23:41 Diperbarui: 8 Juni 2021   14:13 6567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangisan Pendosa dan Tasbihnya Orang Sombong (unsplash/inaki del olmo)

Iblis diusir oleh Allah bukan karena enggan bersujud,  melainkan karena sombong. Jika saja Iblis menjawab dengan kerendahan jiwa, bisa jadi Allah masih membuka pintu maaf. Mungkin, jika Iblis menjawab " Ya Allah jika saya bersujud kepada Adam, maka aku takut akan menyekutukanMU" mungkin bisa jadi Allah akan memaafkan. 

Jawaban Iblis yang sombong itulah yang menyebabkan Allah melaknatinya. Kisah di atas memberikan gambaran, bahwa kesombongan adalah sifat yang sangat menjerumuskan. Mahkluk yang sudah di surga saja terusir karena kesombongannga, bagaimana jika kita sebagai mahkluk yang masih jauh dari surga.

Ibnu Qoyyim mengatakan "Kesusahan atau tangisan seorang pendosa lebih dicintai Allah daripada tasbihnya seorang yang sombong". Tangisan dan penyesalan terhadap dosa, adalah sikap tawadhu' yang bisa mendatangkan rahmat dan pengampunan. Dalam kitab Al Hikam, Ibnu Athoillah mengatakan :

"Maksiat yang melahirkan rasa hina lebih baik daripada ketaatan yang melahirkan rasa bangga dan kesombongan."

Seberapapun banyaknya amalan kita, jangan sampai berbuah kesombongan. Sebaliknya, seberapa banyakpun dosa kita, kita tidak boleh berputus asa dari Rahmat dan pengampunan Allah.

Dalam kitab Al-Usfuriah, dijelaskan bahwasannya pada umat terdahulu ada seseorang yang bersungguh-sungguh dalam beribadah, dan dia bersikeras dalam ibadah untuk dirinya sendiri.

Baca juga : Sombong Mau Dibawa ke Mana?

Namun dia memutus orang-orang dari rahmatnya Allah ta'ala kemudian dia meninggal, lantas dia bertanya "Wahai Tuhan apa yang Engkau siapkan untukku dari-Mu?" Allah menjawab "Neraka", dia bertanya "Wahai Tuhan, lantas dimana ibadahku dan kesungguhanku?" 

Allah menjawab "Sesungguhnya engkau telah memutus orang-orang dari rahmat-Ku di dunia maka hari ini Aku memutusmu dari rahmat-Ku".

Marilah kita selalu berbuat taat, disertai dengan kerendahan jiwa. Sesunggunya semua ibadah dan ketaatan yang kita lakukan adalah karena takdir Allah, bukan karena kekuatan kita atau kehebatan kita, maka tak sepantasnya kita berbangga. 

Jika kita tetap rendah hati dengan segala keutamaan yang dimiliki, maka kedudukannya makin tinggi, baik di mata manusia maupun di sisi Allah. Tapi, bagi hamba yang sombong keutamaan tersebut menjadi kerendahan. Wallhu A'lamu Bisshowab.

Tulisan ini dimuat di https://mading.id/perspective/di-mana-alamat-kesombongan-itu/ 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun