AgNO3 sebuah senyawa organik dengan rumus kimia AgNO3 . Senyawa ini adalah senyawa paling serbaguna di antara senyawa perak dan dikenakan pada fotografi. Senyawa ini dulu disebut kaustik karena perak dulunya disebut Luna oleh para alkemis kuno yang percaya bahwa perak berasosiasi dengan bulan.
Larutan ini bersifat beracun berbahaya dan korosif yang menyebabkan luka bakar pada setiap jaringan tubuh yang bisa berakibat fatal Bila tertelan berbahaya jika dihirup oksidator kuat dan dapat menyebabkan kebakaran apabila kontak dengan bahan lain
Uraian resikonya adalah jika tertelan mata akan menyebabkan luka bakar mata, jika terkena kulit akan menyebabkan luka bakar pada kulit. Mungkin berbahaya jika diserap melalui kulit. Adapun jika tertelan akan menyebabkan luka bakar pada saluran pencernaan titik berbahaya jika tertelan. Konsumsi garam perak laut dapat menyebabkan argyria, ditandai dengan pigmentasi permanen biru abu-abu dari kulit, selaput lendir dan mata
Kronis yaitu dapat menyebabkan methemoglobinemia yang ditandai dengan coklat-coklat berwarna darah, kepala, lemah, pusing sesak nafas (kulit kebiruan karena kekurangan oksigen nasi dari darah), jantung yang cepat, ketidaksadaran mungkin kematian.Inhalasi kronis atau konsumsi garam perak dapat menyebabkan anargyria ditandai dengan perubahan warna biru biru abu-abu permanen mata, kulit, membran mukosa dan organ internal. ini penyakit hasil dari akumulasi perak dalam tubuh.
Penanggulangannya adalah jika terkena mata, maka segera basuh mata dengan banyak air selama minimal 15 menit, sesekali mengangkat atas dan bawah kelopak mata dan dapatkan bantuan medis. Jika terkena kulit maka dapatkan bantuan medis dan segera basuh kulit dengan banyak air selama minimal 15 menit. Jika tertelan, dapatkan bantuan medis dan Jangan memaksakan muntah titik jika sadar dan waspada bila mulut dan minum 2 sampai 4 Cup susu atau air.
Inhalasi nya adalah hapus dari paparan dan pindah ke udara agar segera.Jika sulit bernafas, berikan oksigen dapatkan bantuan medis dan jangan gunakan mulut ke mulut resusitasi jika korban tertelan atau terhirup substansi menginduksi buatan respirasi dengan bantuan masker saku dilengkapi dengan katup satu arah atau lainnya yang tepat menggunakan alat pernapasan medis.
Tindakan pencegahannya antara lain jangan berada di zona berbahaya tanpa peralatan pelindung pernapasan titik untuk menghindari kontak dengan kulit, jaga jarak aman dan menggunakan pakaian pelindung yang sesuai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H