Mohon tunggu...
Moch Alfa Alfiansyah
Moch Alfa Alfiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemuda sederhana, mahasiswa biasa saja. Menulis sesukanya.

Moch. Alfa Alfiansyah, pemuda sederhana, putra daerah Probolinggo berusia 21 tahun. Indeks Prestasi yang tinggi, sering memenangkan lomba menulis, beberapa karyanya telah dibukukan, serta aktif organisasi dan kegiatan lokal hingga internasional adalah capaiannya sebagai seorang mahasiswa S1 Ilmu Perpustakaan Universitas Negeri Malang. Dirinya juga merupakan pribadi yang religius, santai, dan suka bersosialisasi. Cita-citanya adalah menjadi seorang pustakawan yang ditunjangnya dengan karakter pekerja keras, softskil, dan hardskill yang mumpuni.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sayonara, Gapeka 2023 Buat Stasiun Leces Mati Suri

15 Juni 2023   12:38 Diperbarui: 15 Juni 2023   12:41 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi pribadi

 

Mulai 1 Juni 2023 lalu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) merilis aturan baru perjalanan kereta api yang disebut Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2023. Aturan tersebut mencakup perubahan jadwal, relasi, nama kereta, serta perubahan-perubahan lain yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi perjalanan kereta api. Sayangnya, pemberlakukan Gapeka 2023 tidak sepenuhnya berdampak positif.

Stasiun Leces adalah salah satu stasiun yang bernasib apes. Bagaimana tidak, pada Gapeka 2023, tidak ada lagi kereta yang berhenti di sana. Kondisi ini membuat Stasiun Leces menjadi semakin sepi dari aktivitas perketaapian taktis. 

Sebelumnya atau pada Gapeka 2021, stasiun yang berdiri 48 meter di atas permukaan laut ini memang sudah mengalami penurunan fungsi karena sudah tidak lagi melayani naik/turun penumpang, namun masih terselamatkan dengan adanya persilangan atau kres antara KA Tawang Alun dan KA Probowangi yang tiap harinya berhenti sekitar pukul 7 malam.

Artinya, kini Stasiun Leces menciptakan sejarah baru, dimana untuk pertama kalinya, sama sekali tidak ada kereta yang berhenti reguler. Padahal, meskipun statusnya hanyalah stasiun kelas III atau stasiun kecil, dulunya Stasiun Leces merupakan stasiun yang sibuk dengan aktivitas kereta api, baik kereta penumpang maupun kereta barang.

Di masa lalu, Stasiun Leces selalu setia disinggahi oleh KA Blambangan atau yang sekarang berganti nama menjadi KA Probowangi. Hal tersebut juga yang menjadikan Stasiun Leces sebagai satu-satunya stasiun di wilayah Kabupaten Probolinggo yang aktif melayani naik turun penumpang. Selain itu, Stasiun yang memiliki empat jalur ini juga pernah menjadi saksi bisu angkutan barang dari pabrik kertas tertua kedua di Indonesia, PT Kertas Leces.

Imbasnya, masyarakat Leces dan sekitarnya akan kehilangan opsi moda transportasi yang biasa digunakan oleh mahasiswa atau pekerja yang hendak bepergian dari/menuju Jember, Surabaya, dan sekitarnya. 

Selain itu, masyarakat juga akan kehilangan sarana hiburan, karena biasanya kereta yang berhenti di Stasiun Leces dijadikan bahan tontonan keluarga.

Di sisi lain, Gapeka 2023 juga memunculkan stigma bahwa kereta api bukan lagi transportasi yang merakyat. Selain karena harga tiketnya yang mahal, kereta masa kini nyatanya hanya berhenti untuk melayani penumpang di stasiun-stasiun besar saja. Padahal, animo masyarakat sekitar stasiun kecil juga tak kalah meriah.

         

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun