Ketika kamu berkunjung ke perpustakaan, apa sih yang ingin kamu lakukan? Mungkin hanya meminjam, mengembalikan, atau sekedar melihat-lihat koleksinya, bukan? Jika kamu mau minjam buku, pastinya nanti akan ada pustakawan yang membantumu dalam proses peminjaman, misalnya seperti mendata buku yang ingin kita pinjam.Â
Nah, apa yang kamu lakukan itu disebut sebagai layanan peminjaman (sirkulasi). Jika demikian, rasanya perpustakaan sangatlah simple, hanya memajang buku dan meminjamkannya, dan begitu aja terus sampe tutup wkwkwkwk. Namun, tahukah kamu? Sebenarnya cara kerja dari perpustakaan tidak sesederhana itu, bahkan bisa dibilang cukup rumit jika kita tengok dari awal hingga akhir.
Layanan perpustakaan sendiri adalah usaha yang dilakukan pengelola perpustakaan untuk menyediakan informasi dalam bentuk koleksi perpustakaan untuk digunakan pemustaka. Secara umum, layanan perpustakaan dibagi menjadi 2 macam, yakni layanan teknis dan layanan pemustaka. Jika perpustakaan diibaratkan sebagai sebuah restoran, maka layanan teknis adalah dapurnya, sedangkan layanan pemustaka adalah ruang makannya. Udah kebayang kan... berarti layanan teknis itu aktivitas untuk mempersiapkan bahan pustaka agar siap untuk disajikan kepada pemustaka, sedangkan layanan pemustaka artinya pemanfaatan koleksi yang sudah disiapkan tadi.
Jika diruntut dari awal secara detail, urutan layanan yang ada di perpustakaan dapat disimak pada uraian berikut. Yuk cekidot...
1. Layanan Pengadaan Koleksi
Pertama-tama, perpustakaan harus mengadakan koleksinya. Perpustakaan dapat mengadakan koleksi melalui pembelian, peminjaman, titipan, tukar-menukar, hadiah, maupun hibah. Dalam pengadaan itu, perpustakaan perlu untuk mempertimbangkan banyak hal yang dikenal dengan istilah analisis kebutuhan pemakai dan seleksi. Intinya, perpustakaan tidak bisa sembarangan mengadakan koleksi, namun harus berpatok pada tujuan dan prinsip perpustakaan, kebutuhan informasi pemakai, daerah bibliografi, dan lain-lain.
2. Layanan Pengolahan
Setelah koleksi perpustakaannya sudah ada, selanjutnya koleksi tersebut akan diolah terlebih dahulu. Urutan dari layanan pengolahan koleksi yang pertama adalah mengecek faktur pembelian/bukti kedatangan yang berisi jumlah, harga, kondisi, jenis, sumber, dll.Â
Perpustakaan harus memastikan bahwa barang yang datang harus sesuai dengan pesanan/kesepakatan di awal, termasuk juga mengecek kondisi barang secara fisik apakah mengalami kerusakan atau tidak. Setelah dirasa tidak ada kesalahan, koleksi yang baru datang itu selanjutnya diinventarisasikan dengan mencatatnya dalam database perpustakaan. Data yang dicatat antara lain tanggal, pengarang, judul, eksemplar, tahun terbit, asal koleksi, jenis, bahasa, dan sebagainya. Setelah itu, koleksi juga diberikan nomor inventarisasi (nomor urut buku dalam keseluruhan koleksi perpustakaan).
Setelah melakukan pencatatan, koleksi tersebut selanjutnya digolongkan berdasarkan subjeknya (klasifikasi) dan dilanjutkan dengan memberikan informasi ringkas melalui koleksi itu (katalogisasi). Contohnya adalah pemberian call number (nomor panggil) yang isinya ada nomor klasifikasi, 3 huruf nama pengarang, dan 1 huruf judul buku.Â
Belum selesai, langkah selanjutnya adalah pemberian kelengkapan pada koleksi berupa labelling, yakni pemberian call number, bardcode, atau semacamnya pada tubuh koleksi, pengecapan stempel rahasia, dan juga pemberian sampul pada koleksi. Terakhir adalah shelving, yaitu penataan koleksi pada rak/tempat khusus yang sudah ditentukan sesuai dengan klasifikasinya.
3. Layanan Sirkulasi
Setelah koleksi dianggap siap dan telah terpajang, maka perpustakaan memasuki layanan sirkulasi. Sesuai dengan namanya, sirkulasi berarti pergerakan, ada yang keluar dan ada yang masuk. Dalam perpustakaan, layanan sirkulasi adalah layanan membaca di tempat, meminjam, dan mengembalikan bahan pustaka. Layanan ini adalah layanan yang paling umum dan wajib ada di seluruh perpustakaan karena menunjukkan visibilitas/gambaran kerja dari perpustakaan itu.
4. Layanan Referens
Layanan referens adalah layanan dimana pustakawan memberikan bantuan pada pemustaka untuk menemukan informasi yang dicarinya. Contoh sederhananya adalah mahasiswa yang bertanya pada pustakawan, buku mana yang berisi biografi dari Gus Dur saat masih muda, kemudian pustakawan memberikan bantuan dengan menunjukkan beberapa koleksi yang relevan, baik secara langsung maupun melalui komputer.
Ciri lain dari layanan referens adalah umumnya koleksinya tidak boleh dipinjam karena stok yang terbatas dan harga yang mahal, misalnya kamus dan ensiklopedi. Tidak semua perpustakaan memiliki layanan ini, karena pustakawan harus memiliki kemampuan subject expertise dan precicison, gampangnya memiliki pemahaman mendalam tentang topik koleksi yang ada di perpustakaan sehingga bisa membantu pengunjung yang membutuhkan dengan tepat cepat.
5. Layanan Serial Berkala
Jika kamu masuk ke perpustakaan, kemudian kamu melihat ada koran yang dipajang di sana, itu adalah contoh dari layanan serial berkala. Ya, perpustakaan menyediakan koleksi berkelanjutan yang secara rutin diupdate untuk disajikan pada pemustaka, contohnya adalah koran, majalah, komik berseri, dan lain sebagainya.
6. Layanan Preservasi dan Konservasi
Layanan ini memiliki 2 makna. Pertama, layanan preservasi yang memiliki arti pencegahan dan yang kedua, konservasi yang berarti pelestarian. Layanan preservasi adalah upaya untuk mencegah koleksi agar tidak rusak, contohnya dengan memeriksa koleksi secara rutin, membersihkan debu, mengatur cahaya dan udara, fumigasi (pengasapan), dan etikapsulisasi atau laminating.Â
Berikutnya adalah layanan konservasi yang maksudnya adalah kegiatan yang dilakukan jika seandainya koleksi sudah terlanjur rusak. Hal yang bisa dilakukan adalah penjilidan ulang atau penambalan pada bagian yang rusak.
Satu hal penting dari kelanjutan layanan preservasi dan konservasi adalah proses disleksi, yaitu melakukan evaluasi koleksi dengan cara mencabut koleksi yang sudah tidak relevan dari rak (weeding) atau membandingkan data di inventaris dengan yang ada di rak.
7. Layanan Tandon
Singkatnya, layanan tandon adalah layanan cadangan koleksi perpustakaan. Misalnya suatu perpustakaan mengadakan 10 eksemplar buku biografi Gus Dur, maka 7 eksemplar akan disajikan di rak, sedangkan 3 lainnya hanya akan disimpan. Jadi, sebagian dari 10 eksemplar itu akan diletakaan di layanan tandon.Â
Tidak semua koleksi yang datang langsung begitu saja diletakkan di rak, namun juga perlu layanan tandon sebagai antisipasi jika ada koleksi yang rusak sehingga bisa digantikan dengan yang koleksi yang kondisinya lebih baik. Yang perlu menjadi catatan adalah sejatinya perpustakaan tidak perlu banyak-banyakan koleksi, namun lebih baik jika koleksinya sedikit tetapi ketergunaannya sangat baik.
Nah, itu tadi layanan-layanan yang harusnya ada di perpustakaan. Jadi, bukan cuman minjem buku doang ya... Gimana, nih? Sudah dapat gambaran tentang rumitnya cara kerja perpustakaan? Kepikiran nggak sejauh ini kalo perpustakaan seruwet itu? Eitss, tapi itu belum semuanya ya. Sekarang sudah banyak perpustakaan yang menyediakan layanan lain, seperti fasilitas internet, perpustakaan digital, cafe, ruang serbaguna, dan banyak lagi yang lainnya.Â
Mau tau informasi lain tentang dunia pustaka? Nantikan artikel selanjutnya ya..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H