Diatas tanah ibu
Kususuri jalan waktu
berjalan pada jarak menuju kotamu
Kau sangat jauh
Tapi kau selalu ingin kutempuh
Kau yang selalu dikelilingi rerimbunan masalalu
Yang demi tapaknya terkenang indah di matamu
Namun kau sepi kekasih,
Dia telah fasih menyebut kata pergi
Dan aku masih menanti
Seisi semesta kutanya
Masih adakah harapan untuk bahagia?
Mendung, adakah yang lebih teduh?
Udara, adakah yang lebih luruh?
Lautan, adakah yang lebih dangkal?
Gunung, adakah yang lebih terjal?
Air, adakah yang lebih hilir?
Angin, adakah yang lebih semilir?
Langit, adakah yang lebih biru?
kamu, adakah yang lebih rindu?
Kota Lama, Semarang
14 Januari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H