Nama abjad A dipanggil, kemudian abjad B, E, F, G, sampai abjad R. Masuklah abjad S. Aku sudah deg-degan, detak jantungku memuncak, dan menunggu giliranku dipanggil. Tapi apa yang terjadi? Tidak ada satupun siswa awalan S dipanggil. Seluruh hatiku hancur mendengarnya. Aku merasa perjuanganku selama ini, sia-sia. Hatiku merasa kecewa, remuk, dan merasa tidak mood lagi dalam belajar.
Waktu istirahat telah tiba, aku ditenangkan fajar dan memberikan support agar tetep semangat untuk melihat masa depan. Â Perasaan kecewaku masih saja ada, tapi sedikit berkurang karna teman dekatku menyemangatiku. Ketika di rumah, aku melihat ibuku susah payah mencuci pakaian orang lain, bahkan pakaian dalam orang lain pun di cuci. Seketika aku ingat motivasi ortuku, yang selalu semangat bekerja untuk masa depan kami. Seketika itu, aku hapus tangis dan rasa kecewa yang ada di dada, aku kembali bersemangat untuk mengejar kampus impianku.
Saat ini, aku hanya bisa masuk kampus impian lewat jalur SNBT (UTBK). Aku berkomitmen untuk bisa dapat score UTBK yang bagus. Suatu ketika datanglah, salah satu lembaga belajar terbesar di Asia. Mereka datang ke sekolahku dengan memberikan edukasi dan Try Out SNBT. Dari situ, aku tau kalo aku sangat kurang menguasai materi UTBK. Dari event ini juga aku kenal dengan Kak Teddy, yang membingbingku untuk bisa tembus SNBT.
Saat itu Kak Teddy, memberikan info passing grade, target UTBK yang harus aku kejar, dan tips persiapan di tengah keterbatasan. Karna aku tidak punya sumber belajar yang kompeten, akhirnya aku pun berlangganan paket belajar termurah untuk persiapan SNBT. Dengan dana tabungan yang ada, aku membelinya. Aku merasa ini sudah kewajibanku untuk bisa menebus keselahanku karna nggak masuk siswa eligible.
Setiap pulang sekolah aku belajar persiapan UTBK sampai larut malam, sesuai saran Kak Teddy, aku fokus pada subtes yang lemah, banyak banykin latihan soal & pembahasan. Di hari sabtu dan minggu, aku ikut Try Out dan mengikuti pembahasannya. Try out ini sebagai uji kompetensi kemampuan UTBK ku. Aku menerapkan pola ini selama 55 hari secara konsisten, untuk mendapatkan score yang terbaik.
SNBT, I Got it
Tibalah pengumuman SNBT, pada saat itu sangat takut membuka pengumannya. Aku sudah berusaha dan berdoa untuk bisa meraih impianku kuliah di kampus teknik kota pahwalan. Pelan pelan aku membuka situs penguman, dan dengan mengucapkan bismillah aku melihat ada gambar hijau dan aku dinyatakan lulus SNBT. Alhamdulillaaah....
Aku merasa senang sekali atas pencapaianku, aku ketrima di kampus negeri di kota pahlawan. Tentunya Ibu dan Ayahku sangat bangga kepadaku. Terima kasih ya Allah atas segala kebaikanmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H