Mohon tunggu...
Moch IdhamWibowo
Moch IdhamWibowo Mohon Tunggu... Konsultan - Sales & Marketing

Penyuka riset, komunikasi, dan marketing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pejuang Masa Depan

20 Maret 2024   01:31 Diperbarui: 20 Maret 2024   01:44 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com

By Moch Idham Wibowo

Ku awali hari dengan langkah semangat dan riang gembira, berharap yang di depan juga demikian. Kenalin namaku Salim, seorang pelajar sekolah negeri di kota pahlawan. Aku tinggal di rumah petak kecil ukuran 5x7 bersama ayah, ibu, dan adik perempuanku. Ayahku seorang driver ojek online, dan ibuku seorang ibu rumah tangga. Kami hidup dengan segala keterbatasan dan aku selalu mensyukurinya.

Setiap pagi, aku berangkat sekolah menggunakan motor bebek kelauran tahun 2000. Walaupun motor lama, aku selalu bangga dengan motorku, ya karna inilah tungganku ke sekolah.

Mentari pagi muncul di ufuk timur, terlihat pukul 05.30 di ponsel hpku. Motorku melaju dengan kecepatan 60 km ke arah barat. Terasa angin sepoi-sepoi merasuk ke sekujur tubuhku. Terlihat banyak orang tua yang mengantarkan anaknya sekolah, banyak juga teman sebaya yang lalu lalang menuju sekolahnya. Aku selalu menikmati perjalananku menuju sekolah

Setiap hari aku datang lebih awal, karna aku kurang suka datang terlambat. Ada banyak waktu longgar yang bisa aku manfatin.

Tahun ini adalah tahun terakhir aku memakai seragam putih abu-abu, aku berharap tahun depan aku bisa memakai almamater biru tua dengan lambang kampus teknologi di kota pahlawan. Aku sangat menantikan masa-masa itu, aku punya harapan ke depan aku bisa mengangkat derajat kedua orang tua ku.

Ayah & Bunda motivasiku

Kelas X-XI, aku menyelesaikan pendidikanku dengan nilai yang baik, tapi masih banyak dari temanku yang nilainya jauh lebih baik. Di SM 5 ini, aku akan berusaha mati matian untuk mendapatkan rata rata nilai rapot angka sembilan. Agar aku bisa masuk kampus impian tanpa tes. Tapi aku bukanlah siswa yang cerdas, aku siswa normal yang penuh banyak kekurangan, tapi samangatku tak pernah padam untuk menggapai mimpi.

Mulai dari aku masuk sekolah sampai sekarang, aku sebangku dengan fajar. Fajar seorang pelajar biasa yang ayahnya seorang TNI, dia punya harapan bisa masuk kedinasan. Dia seorang yang baik dan setia kawan.

Di kelas X-XI, aku menyukai pelajaran seni, olahraga, biologi, dan kimia. Buat pelajaran berhitung, aku perlu tingkatkan lagi. Hari ini, aku ada pelajaran matematika dan fisika, mata pelajaran ini aku cukup bisa tapi butuh usaha ekstra buat bisa. Pelajaran matematika sedikit menyenangkan, karna pengajarnya elok dipandang. Aku jadi bersemangat untuk belajar matematika, selain karna tuntutan ada tambahan lainnya. Hehe...

Untuk pelajaran fisika, sebenarnya sedikit berat sih di otaku, ya tapi aku seorang pejuang. Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk menguasainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun