Mohon tunggu...
Moch Nuril Iman
Moch Nuril Iman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka suka saya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dari Meriahnya Pawai Karnaval Menjadi Bisingnya Suara Sound horeg, Tragedi Budaya Masa Kini

26 September 2024   21:15 Diperbarui: 26 September 2024   21:18 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

 

Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, karnaval mulai berkembang lebih jauh sebagai sarana untuk merayakan kebudayaan nasional dan memperkuat rasa persatuan di antara berbagai suku dan etnis. Salah satu karnaval yang paling terkenal adalah Karnaval Jakarta, yang diselenggarakan setiap tahun dan menampilkan berbagai pertunjukan seni tradisional serta modern.

Karnaval di Indonesia memiliki sejarah yang kaya dan beragam, mencerminkan keragaman budaya dan tradisi yang ada di seluruh nusantara. Karnaval sebagai bentuk perayaan telah ada sejak zaman dahulu, sering kali berkaitan dengan ritual keagamaan, perayaan panen, atau peristiwa penting dalam komunitas.

Di era modern ini, karnaval juga menjadi platform untuk mempromosikan pariwisata dan menarik perhatian internasional. Berbagai daerah di Indonesia kini mengadakan festival karnaval mereka sendiri, seperti Karnaval Bali dan Karnaval Jember Fashion Carnaval, yang masing-masing menonjolkan kekayaan budaya lokal melalui kostum kreatif dan pertunjukan spektakuler.

Karnaval merupakan sebuah perayaan yang memiliki fungsi sosial dan budaya yang signifikan dalam masyarakat. Dalam konteks ini, karnaval tidak hanya berfungsi sebagai ajang hiburan, tetapi juga sebagai medium untuk mengekspresikan identitas budaya, memperkuat hubungan sosial, dan menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada masyarakat. Karnaval sering kali menjadi sarana bagi komunitas untuk mengekspresikan tradisi dan nilai-nilai budaya mereka. Melalui kostum, tarian, musik, dan ritual yang ditampilkan selama karnaval, masyarakat dapat merayakan warisan budaya mereka serta memperkenalkan elemen-elemen tersebut kepada generasi muda. Kegiatan karnaval mendorong interaksi antarindividu dari berbagai latar belakang. Ini menciptakan kesempatan bagi orang-orang untuk bertemu, berinteraksi, dan membangun hubungan baru. Interaksi ini penting dalam membangun jaringan sosial yang kuat dalam masyarakat. 

Sound horeg adalah genre musik yang sering kali menggabungkan elemen-elemen dari berbagai jenis musik populer dengan lirik yang mencerminkan kehidupan sehari-hari masyarakat. Musik ini biasanya dimainkan dalam acara-acara karnaval, di mana keramaian dan hiburan menjadi fokus utama. Dalam konteks ini, sound horeg berfungsi sebagai sarana untuk mengekspresikan identitas budaya dan sosial.

Karnaval tradisional sering kali dipenuhi dengan simbol-simbol budaya lokal, ritual keagamaan, dan praktik-praktik adat yang diwariskan dari generasi ke generasi. Namun, dengan masuknya sound horeg ke dalam karnaval, hal ini telah menggeser dari nilai nilai karnaval itu sendiri. Sound horeg sering kali diproduksi dengan tujuan komersial, sehingga mengubah makna asli dari karnaval sebagai perayaan budaya menjadi sekadar ajang hiburan semata. Hal tersebut  mengurangi kedalaman spiritual dan makna sosial dari acara karnaval. Sound horeg juga mencerminkan pengaruh globalisasi di mana elemen-elemen musik dari luar mulai masuk ke dalam budaya lokal. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya keunikan budaya lokal karena masyarakat lebih memilih untuk mengikuti tren musik global daripada mempertahankan tradisi mereka sendiri. Karnaval yang dulunya menjadi ajang interaksi sosial antaranggota komunitas kini bisa berubah menjadi pengalaman individualistis ketika orang-orang lebih tertarik pada hiburan daripada pada interaksi sosial yang mendalam. 

Pergeseran minat masyarakat dari tradisi karnaval yang kaya akan nilai-nilai lokal menuju fenomena sound system yang lebih modern telah menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya homogenisasi budaya. Fenomena ini patut menjadi perhatian karena berpotensi menghilangkan keunikan dan kekhasan budaya lokal yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Generasi muda sering kali lebih tertarik pada tren-tren modern dan budaya populer yang berasal dari luar. Mereka kurang mengenal dan menghargai nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi karnaval. Pendidikan mengenai pentingnya melestarikan budaya dan tradisi seringkali kurang mendapatkan perhatian. Akibatnya, masyarakat tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang nilai-nilai yang terkandung dalam karnaval. 

Karnaval merupakan salah satu bentuk ekspresi identitas budaya suatu daerah. Ketika tradisi ini ditinggalkan, maka identitas budaya tersebut juga akan terkikis. Pengetahuan dan keterampilan terkait dengan penyelenggaraan karnaval tidak akan terwariskan kepada generasi berikutnya. Karnaval merupakan kegiatan yang bersifat kolektif dan dapat memperkuat rasa kebersamaan di dalam masyarakat. Dengan hilangnya karnaval, maka ikatan sosial di masyarakat juga akan melemah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun